Tasikmalaya, PelitaJabar–Kampung KB Sukamulya Desa Cileuleus, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, pekan lalu mendapat kunjungan praktek lapangan dari Balai Diklat KKB Garut, yang juga dihadiri Sekda Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa. Sukamulya dinilai memiliki inovasi pengembangan kampung KB yang khas dalam hal pemberdayaan masyarakat melalui budidaya ayam kampung petelur.
Iwa mengatakan, Kampung KB Sukamulya digadang menjadi salah satu model kampung KB percontohan di wilayah Priangan Timur. Apa yang dilakukan Sukamulya merupakan pilot project untuk dikembangkan lebih luas se-Jawa Barat.
“Budidaya ayam kampung petelor di Kampung KB Sukamulya, dilakukan melalui kemitraan dengan investor, dimana warga menitipkan 10 sampai 30 ekor ayam beserta pakannya, sedangkan kandangnya oleh warga sendiri. Bila ayam nantinya bertelur, maka pihak investor sendiri yang akan membelinya,” jelas Iwa.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pola kemitraan ini memiliki prospek pasar yang cukup baik. “Demand-nya cukup besar, telor tersebut cukup dipasarkan di Tasikmalaya saja, tidak perlu sampai ke luar daerah,” tambah Iwa.
Senada, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Sukaryo Teguh Santoso mengungkapkan, kampung KB adalah bagaimana mengimplementasikan delapan fungsi keluarga dalam kehidupan masyarakat dan keluarga, mulai dari fungsi agama, reproduksi, kasih sayang, perlindungan, sosial, ekonomi, budaya dan pelestarian lingkungan.
“Jadi Kampung KB bukan kampung yang hanya ngurusin akseptor KB, tapi betul-betul menjawab kebutuhan masyarakat dan keluarga,” tandas Teguh.
Di Kabupaten Tasikmalaya sendiri saat ini terdapat 351 kampung KB. Sedangkan di seluruh Jawa Barat jumlahnya mencapai 1.326 Kampung KB. Meski terbilang besar, Teguh mengatakan jumlah tersebut baru sebatas tahap pembentukan dan pelembagaannya. “Saya pikir keluarga di Sukamulya ini benar-benar memahami manfaat adanya Kampung KB,” pungkasnya. Mal