BANDUNG, PelitaJabar – Ketua Umum KONI Jawa Barat, Prof. HM Budiana, bersyukur dengan dicabutnya Permenpora No.14 tahun 2024 yang selama ini membuat “gaduh” dunia olahraga di tanah air.

Pencabutan Permenpora No 14 itu ditandai dengan lahirnya Permenpora No.7 tahun 2025.
“Tentu ini menjadi awal yang baik di bawah kepemimpinan Menpora baru Pak Erick Thohir. Beliau mempresentasikan kaum muda yang progresif dan agresif dalam mengembangkan olahraga. Baik di level amatir maupun profesional,” kata Prof Budiana Rabu, 24 September 2025 saat “Afternoon Coffee” di Merindu Canteen & Coffee Kota Bandung.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Duduknya Erick Tohir di posisi Menpora RI menggantikan Dito dinilai Prof Budiana sangat tepat.
“The Right Man On The Right Place. Orang yang tepat di tempat yang tepat. Pak Erick tak diragukan lagi kemampuanya untuk berada dijalur olahraga. Beliau memiliki kemampuan, kompetensi dan pengalaman. Saya rasa pak Erick akan membawa “nafas” baru bagi kebangkitan prestasi olahraga Indonesia,” ucap Prof Budiana.
Dikatakan, dengan dicabutnya Permenpora No.14 tahun 2024 itu, KONI Jawa Barat siap menyesuaikan arah pembinaan atlet sesuai regulasi baru.
Dia juga mendukung dan mengapresiasi langkah Menpora baru yang berencana menertibkan dualisme di sejumlah induk cabang olahraga.
“Intinya kami bersyukur dengan lahirnya Permenpora No. 7. Regulasi ini memberi kepastian dan memperkuat tata kelola olahraga ditanah air khususnya di Jawa Barat,” tegasnya lagi.
Prof Budiana menyinggung kesiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XV tahun 2026.
“Porprov tetap diselenggarakan 2026 tidak ada jadwal penggantian waktu menjadi 2027. Pokja Porprov sudah diganti menjadi Panwasrah. Dan sudah melakukan kerja maksimal terkait persiapan,” jelasnya.
Wakil Ketua II Prof Yunyun Yudiana menjelaskan, Porprov XV tahun 2026 akan menjadi yang terbaik dari Porprov sebelumnya.
“Porprov di Jawa Barat banyak melahirkan atlet unggul. Sehingga banyak atlet luar mau masuk ke Jabar ingin mencoba menjajal atlet Jabar. Bonusnya juga besar. Porprov lalu ada 12 ribu atlet.”
“Sekarang bisa sampai14 ribu. Sistim mutasi yang perlu diwaspadai. Karena banyak atlet luar yang hanya mengambil bonus saja. Ini mesti diwaspadai,” beber Prof Yunyun.
Ir. Andria Tejakusuma selaku Panwasra pun angkat bicara dalam pertemuan yang akrab itu.
Menurutnya persiapan Porprov XV tahun 2026 tersistem. Koordinasi kepada ke-3 tiap tuan rumah terus dilakukan dan berjalan lancar.
“Sistem yang diberlakukan sudah bagus dan ketat. Dengan harapan pada Porprov kali ini sangat tertib dan teratur . Tidak ada lagi masalah.”
“Tercatat 39 ribu atlet masuk. Sekarang jadi 18 ribu. Nantinya akan menjadi 14 ribu dari 92 disiplin Cabang Olahraga. Tentunya melalui sistem dan regulasi yang benar,” ujar Andrian.
Sementara Dwiputro Aris Wibowo, S.H. Ketua Bidang Organisasi KONI Jawa Barat selaku komisi keabsahan menyebutkan bahwa proses keabsahan terhadap para atlet menjelang BK Porprov dilaksanakan terus dilakukan.
“Tim keabsahan bekerja 24 jam. Azas mutasi domisili. Dan tidak syah jika bukan domisili. Untuk mutasi harus ada Surat Permohonan Mutasi (SPM) sebelum munculnya Surat Keputusan Mutasi (SKM). Surat mutasi harus masuk 1 bulan sebelum BK. Begitu,”kata Mas Dwi yang akrab disama Boim ini.
Hadir Arif Prayitno (Ketua Harian), Nandang Roekanda (Wakil Ketua IV, Aan Johana (Wakil Ketua V), Gianto Hartono (Sekum) dan Teguh Prawira (Bendum) serta Faturrohman (Binpres).
Acara dipandu Ketua Bidang (Kabid) Humas KONI Jabar Kiki Nurjaman. Joel