BANDUNG, PelitaJabar – Menurut data Dinas Sosial (Dinsos), jumlah pengemis dan gelandangan di Kota Bandung pada 2019 sebanyak 61 pengemis dan 27 gelandangan. Tentu saja setelah 6 tahun berlalu, angka tersebut terus bertambah.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung, dr. H. Yorisa Sativa, M.Kes, mengungkapkan, sektor ekonomi menjadi akar dari banyak persoalan sosial.
“Bandung magnet kuat bagi pendatang se-Jawa Barat dan menjadi barometer provinsi. Namun, dampaknya terhadap kesejahteraan sosial sangat nyata. Ketika kebutuhan ekonomi tidak terpenuhi, sebagian masyarakat memilih ke jalan, meski tidak dibenarkan, ini realita akibat sempitnya lapangan pekerjaan,” ujar Yorisa di BasaBasi Podcast PWI Kota Bandung, Rabu 1 Oktober 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu, pihaknya akan memprioritaskan gelandangan dan pengemis yang harus ditangani secara serius.
“Banyak juga modus “kaki palsu” untuk mengelabui dan memanfaatkan rasa iba. Ironisnya, ‘sukses story’ dari aksi seperti ini justru menggiurkan warga lain sehingga menimbulkan dampak peniruan. Ini menjadi pekerjaan rumah kami,” tambahnya.
Dengan personil kurang dari 100 orang, Dinsos Kota Bandung tak bisa bekerja sendirian. Strategi utama adalah kolaborasi.
“Kami memanfaatkan kekuatan eksternal. Kami berperan sebagai koordinator dan regulator,” pungkasnya. ***