Dampaknya, banyak masyarakat sulit mencari sekolah negeri karena tak memenuhi radius zonasi.
Untuk meminimalisasi kendala tersebut, Pemkot Bandung melalui Disdik Kota Bandung membangun empat unit sekolah baru jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di daerah blank spot.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana memaparkan, pemetaan dilakukan terlebih dahulu untuk melihat wilayah mana saja yang butuh dibangunkan sekolah.
‘Kami memetakan wilayah-wilayah blank spot di Kota Bandung. Untuk jenjang SD, tidak ada daerah yang blank spot sekolah negeri. Namun, saat kami petakan SMP, ternyata banyak sekali daerah yang blank spot, jelas Yana saat peresmian pembangunan sekolah, Jumat 4 Februari 2022.
Setelah terpetakan, terpilihlah empat titik blank spot yang menjadi tempat pembangunan sekolah negeri, di antaranya Jalan Cicabe, H. Tamim, Baturaden dan Riung Wargi. Sekolah-sekolah yang dibangun di lokasi tersebut antara lain SMPN 59, 61, 65, dan 66 Bandung.
‘Di tengah keterbatasan ini, saya apresiasi teman-teman di Disdik karena bisa memaksimalkan kinerja demi betul-betul mengurangi blank spot di tingkat SMP,’ katanya
Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan juga mengapresiasi aksesibiltas pendidikan yang telah disediakan oleh Pemkot Bandung.
‘Ajuan-ajuan pendidikan dan kesehatan memang menjadi prioritas kami. Apalagi zonasi ini jadi konsen yang sangat luar biasa. Semoga dengan hadirnya sekolah ini, Pemkot Bandung bisa mengakomodasi pendidikan anak-anak di lingkungan sekitar, ucap Tedy.
Menanggapi program ini, Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyampaikan, pembangunan unit sekolah baru, akan difokuskan pada sekolah-sekolah filial atau yang masih menginduk dengan sekolah lain.
‘Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung untuk meningkatkan aksessibilitas pendidikan, salah satu prioritasnya dengan pembangunan unit sekolah baru untuk sekolah filial. Pembentukan sekolah baru ini juga untuk menanggapi keluhan masyarakat terkait sistem zonasi,’ tuturnya.
Plt Kepala SMPN 66 Bandung, Harlina mengutarakan, dengan adanya pembangunan unit sekolah baru tingkat SMP ini, masyarakat di wilayah blank spot bisa memiliki peluang untuk menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.
Saya rasa program ini sangat luar biasa. Karena memang di daerah ini (Riung Wargi) merupakan salah satu daerah blank spot, sehingga warga sulit untuk bisa memasukkan anak-anaknya ke sekolah negeri,’ tutupnya.
SMPN 66 Bandung masih menginduk pada SMPN 51 Bandung. Selain menjadi Plt Kepsek di SMPN 66 Bandung, Harlina juga menjadi Plt Kepsek SMPN 42 Bandung dan Kepsek definitif pada SMPN 51 Bandung. ***