KAB KARAWANG, PelitaJabar – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan program Sentra Vaksinasi Silih Tulungan di Kabupaten Karawang.
Vaksinasi Silih Tulungan merupakan hasil kolaborasi antara Pemda Provinsi Jawa Barat, Pemkab Karawang, BPJS Ketenagakerjaan, serta para pengusaha dan pelaku industri Karawang.
Panitia menyediakan 20.910 dosis vaksin yang akan disuntikkan kepada 2.000 orang sebagai target perhari, dilakukan dalam dua tahap. Injeksi hingga 23 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jadi Vaksinasi Silih Tulungan ini luar biasa, jangan berhenti sampai hari ini,” ujar Ridwan Kamil saat meluncurkan program Vaksinasi Silih Tulungan di kawasan Industri Suryacipta, Karawang, Senin (9/8/2021).
Menurutnya, saat ini stok vaksin yang kurang masih menjadi pekerjaan rumah Jabar untuk memvaksin 37 juta dari 50 juta jiwa populasi Jabar hingga Desember 2021.
“Apa permasalahan sekarang? Kita harus mengejar vaksin. DKI Jakarta dan Jawa Barat dikasih vaksinnya sama 10-11 jutaan dan sudah kami habiskan. Kalau dipresentasikan 10 juta dari 50 juta, kami dianggap kecil kecil. Padahal kami dikasihnya hanya segitu-gitunya,” bebernya.
Kolaborasi harus ditempuh karena ketersediaan infrastruktur kesehatan pemda di Jabar sekitar 60 persen. Dengan bekerja sama dengan berbagai pihak, kekurangan 40 persen infrastruktur dapat ditambal.
Strategi kedua, memanfaatkan Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara) sebagai mobil vaksin untuk mempermudah masyarakat terutama dalam menjangkau lansia dan anak 12-18 tahun.
Kemudian, petugas puskesmas aktif jemput bola keliling desa untuk menyuntikan vaksin ke masyarakat. Sehingga lokasi penyuntikan vaksin ini tidak melulu dilakukan di puskesmas.
Terkait penanganan COVID-19 di Jabar, tingkat keterisian rumah sakit (bed occupancy rate/BOR) turun menjadi 42 persen.
Tak hanya itu, 6.000 ruang isolasi yang ada di desa-desa juga kini sudah mulai kosong pasien. Dari puncaknya yang mencapai 60 persen kini kembali turun menjadi 30 persen.
“Hari ini keterisian rumah sakit kita turun ke 42 persen dari puncaknya bulan lalu ke-91 persen. Momen itu sudah lewat, alhamdulillah. Hari ini sudah 42 persen,” kata Emil.
Menurutnya, ini menjadi sinyal positif mengingat beberapa negara seperti Amerika Serikat, Malaysia, Filipina hingga Vietnam kini kasusnya naik lagi.
“Apakah PPKM berhasil? Saya berkesimpulan berhasil menurunkan epidemologinya. Dulu Amerika sempat tidak ada masker tapi karena varian delta sekarang pakai masker lagi,” pungkasnya. ***