BANDUNG, PelitaJabar – Olahraga beladiri tarung derajat yang dulu dikenal dengan boxer harus dijaga dan dilestarikan. Karena merupakan hasil karya anak bangsa khususnya “urang Bandung”.
Demikian Walikota Bandung Oded M.Danial, usai membuka kejuaraan tarung derajad “Piala Walikota Bandung” Cup VI di GOR Bandung Jalan Jakarta Jumat (25/10). Kejuaraan berlangsung dari 24 hingga 27 Oktober 2019.
“Mang Oded sendiri sangat bangga. Ini beladiri urang bandung dan sudah sangat berkembang. Mang Oded ingin olahraga beladiri ini menjadi tuan dirumahnya sendiri walau sudah berkembang di.luar negeri,” ujar Walikota Bandung.
Tarung derajat sebagaimana yang dikatakan Guru Utamanya Aa Boxer, lanjut Mang Oded tidak hanya melatih jasmani. Tapi lebih dari itu adalah memanusiakan manusia.
“Pokoknya ada dimensi lain. Ada beladiri sekaligus melatih jasmani dan juga ada pembentukan qalbu. Saya sangat bangga dan warga Bandung bangga dengan beladiri urang bandung yang sudah merambah luar negeri,” kata Mang Oded.
Sementara Ketua Umum Pengurus Cabang (Pengcab) Tarung Derajat Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, kejuaraan tarung derajad Piala Walikota Bandung Cup VI 2019 ini merupakan program tahunan.
“Kali ini antusias peserta sangat luar biasa. Jumlahnya hampir 377 petarung. Kita punya lebih 60 Satuan Latihan (Satlat). Hampir semua ikut. Tapi tidak hanya secara kwantitas yang kita tonjolkan tapi kualitas tetap menjadi acuan,” ujar Ferdi.
Dikatakan, para petarung yang ikut adalah usia remaja dan pelajar.
“Merekalah nanti yang akan menggantikan para seniornya. Mereka adalah bibit handal yang merupakan petarung masa depan,” ucapnya.
Ketua panitia pelaksana Yayan menyebutkan Kejuaraan Piala Walikota Bandung Cup VI kali ini merupakan peserta terbanyak jika dibandingkan dengan kejuaraan mana pun.
“Kejuaraan ini terbanyak pesertanya. Jumlahnya mengalahkan jumlah peserta pada Kejurnasnyang dilaksanakan sebelumnya. Termasuk jumlah peserta Babak Kualifikasi (BK) PON yang akan datang yang hanya berjumlah 334 petarung,” jelas Yayan.
Kategori yang dipertandingkan adalah pelajar Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kategori Usia Kolot “Ulot”.
“Khusus untuk Ulot yang turun adalah pelatihnya. Jadi sekarang memang diadakan kelas ini untuk memberi kesempatan para pelatih merasakan tarung. Karena ada pelatih yang belum pernah ikut kejuaraan. Sekaranglah saatnya mencoba tarung” jelas Yayan.
Pada kesempatan itu. Guru Utama H. Achmad Dradjat memberikan tausiah kepada para atlet tarung derajat sebelum dimulainya pertandingan. Joel