BANDUNG, PelitaJabar — Upaya Penanggulangan Bencana bertujuan mengurangi jumlah korban baik jiwa maupun benda. Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melakukan upaya mengurangi risiko, baik pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Salah satunya sosialisasi Mitigasi Upaya Menanggulangan Bencana Alam di Gedung Graha Antariksa Lanud Husein Sastranegara, Rabu, ( 21/11).
Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Bayu Hendra Permana S.E., M.M melalui Kadisops Lanud Husein S. Letkol Nav. Sunardi mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan pemahaman tentang penanganan bencana.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sehingga baik lembaga dan seluruh stakeholder lainnya termasuk masyarakat, cepat merespon, dan siap siaga,” katanya singkat.
Senada, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Didik Adji Siddik S.Si, MT mengungkapkan, wilayah Jawa Barat dikategorikan cukup rentan bencana. Diantaranya bencana Geologi, Hidro Meteorologi, Biologi, Teknologi, Lingkungan dan Sosial.

Seperti fenomena pengembangan kawasan perkotaan di Jawa Barat, laju peningkatan ekomoni, ledakan populasi penduduk, peningkatan kawasan perindustrian dan pemukinan dapat memicu eksploitasi pemakaian Sumber Daya Alam yang beresiko kebencanaan.
Dia menyoroti 5 patahan di cekungan Bandung yaitu patahan Lembang, patahan Cileunyi, patahan Cicalengka, patahan G. Geulis, dan patahan Jati. Panjang Patahan / Sesar Lembang kurang lebih sepanjang 29 Km memanjang dari arah Barat (Padalarang) hingga ketimur (antara Bukit Batu Lonceng dan gunung Manglayang). Diperkirakan kondisi Sesar Lembang tersebut berpotensi bencana gempa.
“BPBD Jabar telah mengabil langkah antisipasi berupa sinergitas tata ruang yang aman, sinergiatas kelembagaan, Iptek, Manajemen, dan Sumber Daya Manusia,” pungkas Adji. Mal