Latma yang berlangsung selama dua minggu ini, melibatkan militer maupun sipil di antaranya Tentara NasionaI Indonesia (TNI), Australia Defence Force (ADF), Marine Rotational Force Darwin (MRF-D), Departement of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Basarnas, Australian Civil-Military Center (ACMC) dan USAID.
Col. Constable mengungkapkan, Latihan Crocodile Response rutin digelar oleh ADF dan MRF-D, dan baru tahun ini TNI berpartisipasi.
‘Kondisi ini menunjukan semakin eratnya hubungan kerjasama militer antara Australia, Amerika Serikat dan Indonesia, khususnya dalam bidang penanggulangan bencana dan pemberian bantuan kemanusiaan,’ ucapnya melalui siaran pers yang diterima PJ Senin 23 Mei 2022.
Dia mengapresiasi kepada peserta dari TNI, ADF, MRF-D serta seluruh lembaga yang terlibat.
Secara khusus ucapan terima kasih juga disampaikan kepada narasumber dari Departemen of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Basarnas, UN Office for Coordinator Humanitarian Assistance (OCHA), ACMC dan USAID.
Sementara Letkol Laut (P) Saiful, S.T., Pabandya-3 Non Asean Ban VII Latma Sops TNI selaku ketua delegasi TNI juga menyampaikan terima kasih atas segala pengetahuan dan latihan yang telah diselenggarakan. ***