SKOTLANDIA, PelitaJabar — Para panelis luar negeri di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Dunia COP26 – UNFCCC memuji upaya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam memulihkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
Member of Management Comittee KfW Development Bank Stephan Opitz memandang, Emil menunjukkan sosok kepemimpinan yang tepat mampu menanggulangi kerusakan lingkungan seperti yang terjadi di DAS Citarum.
‘Bagi saya apa yang Anda (Ridwan Kamil) lakukan di Jawa Barat sangat mengesankan. Ini menunjukkan kemampuan kepemimpinan politik Anda bisa mengintegrasikan seluruh stakeholders yang berbeda lewat pendekatan pentaheliks,’ ucapnya.
Menurut Stephan, penanganan kerusakan lingkungan dan kemajuan oleh Gubernur Jabar, adalah persoalan kompleks. KfW yang merupakan bank pembangunan Jerman menilai penanganan seperti di Citarum, menjadi salah satu perhatian dari bank donor untuk memberikan bantuan finansial.
Moderator Kristen Hughes yang juga Director of Global Plastic Action Partnership menilai Ridwan Kamil sebagai sosok pemimpin luar biasa, sangat ambisius dalam arti positif, dan inspirator yang baik untuk Indonesia.
‘Ada investasi yang luar biasa di sana, banyak strategi yang bagus, dengan multistakeholders yaitu pemerintah, society, komunitas, dan semua bekerja bersama untuk berfokus pada sungai untuk jangka waktu yang lama. Apa yang akan terjadi dalam jangka waktu pendek dan juga untuk 50 tahun ke depan,’ katanya.
Kang Emil sendiri mengungkapkan, pengurangan sampah plastik di sungai dan cara mencegah sampah mengalir sampai ke laut.
Komandan Satgas Citarum Harum ini menyebutkan, menerima tantangan besar menjadikan Citarum dari sungai terkotor menjadi sungai terbersih dalam waktu tujuh tahun atau hingga 2025 mendatang.
Saat ini beragam masalah muncul dari Citarum mulai dari limbah, domestik, limbah industri dan alih fungsi lahan serta minimnya kepemimpinan atau political will.
‘Saya terima tantangan itu dan berkoordinasi serta berkolaborasi dengan semua stakeholders di Jawa Barat. Setelah tiga tahun, sekarang kondisi sungai mengalami perubahan di antaranya ikan-ikan kembali dapat berkembang lagi karena kualitas air yang membaik, pungkasnya. ***