BANDUNG, PelitaJabar – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., mengungkapkan, perang masa kini telah memasuki perang generasi ke-5 yaitu Perang Cyber. Meski demikian, perang konvensional tetap tidak bisa ditinggalkan.
“Kemampuan perang konvensional tetap harus kita pertahankan. Termasuk di dalamnya perang hutan, perang kota, survival di hutan, dan sebagainya,” tegas Panglima disela Latihan Antar Kecabangan Kartika Yudha 2019 di di Kodiklatat Bandung Selasa (20/8).
Di hadapan ribuan peserta latihan dan undangan, Jenderal bintang empat ini mengatakan dirinya bersama seluruh rombongan merasa puas dan bangga dengan apa yang sudah ditunjukkan oleh para peserta Latihan.
Panglima TNI juga menekankan pentingnya pengetahuan dan pemahaman akan peralatan modern. Caranya, dengan senantiasa belajar memahami teknologi tersebut, agar tidak “gagal paham”.
“Kalau kita sudah tidak gagal paham, kita menjadi orang yang paham. Maka, bentuk ancaman apa pun, baik konvensional maupun ancaman modern, semuanya bisa kita hadapi dengan sukses,” tandas Hadi bersemangat.
Latihan Antar kecabangan tahun ini yang digelar di Puslatpur Kodiklatad melibatkan sekitar 5.000 prajurit, baik sebagai penyelenggara, pelaku dan pendukung.
Sementara Komandan Kodiklatad, Letjen TNI AM. Putranto, S.Sos yang juga Komandan Latihan (Danlat), Latancab tahun ini adalah Prajurit Brigif Para Raider-17/1 Kostrad beserta perkuatannya dari berbagai kecabangan TNI AD.
“Kartika Yudha 2019 ini merupakan latihan puncak TNI AD untuk mensinergikan antar kecabangan TNI AD dan mempersiapkan satuan TNI AD untuk Latihan Gabungan TNI pada bulan September 2019.,” pungkasnya.
Usai menyaksikan latihan puncak hari ini, Panglima TNI berharap kedepan penyelenggaraan Latihan Gabungan TNI dapat dilaksanakan di Puslatpur, Baturaja.
Latihan Antar Kecabangan Kartika Yudha 2019 mengusung tema Brigade Tim Pertempuran Melaksanakan Operasi Militer untuk Perang di Wilayah Sumatera bagian selatan dalam rangka Operasi Penindakan Komando Tugas Darat Gabungan. Rief