BANDUNG, PelitaJabar – Sebagai bentuk kolaborasi antara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jabar dengan KPU Jabar, mengajak para awak media untuk terus meningkatkan kompetensinya, terutama terkait pemberitaan pemilu 2024 mendatang.

“Kita berupaya mencoba mengedukasi kawan kawan media, dimana kita ingin meningkatkan kompetensi wartawan, terutama dalam hal pemberitaan seputar pemilu,” jelas Tantan Sulton Bukhawan, Sekretaris PWI Jabar saat Silaturahim dan diskusi Pers dan Pemilu 2024 di Aula PWI Jabar Lantai 2 Bandung, Rabu 20 September 2023.
Menurutnya, guna menangkis berbagai isu hoax terkait pemilu mendatang, diperlukan partisipasi rekan media.
“Andil teman teman wartawan sebagai partisipasi dalam pelaksanaan pemilu lalu, mencapai 79 persen. Kita harap kerjasama dengan KPU Jabar kedepan dapat terus ditingkatkan, terutama bagaimana meminimalisir hoax, sehingga proses demokrasi berjalan sesuai harapan masyarakat,’ papar Tantan.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Inilahkoran ini memaparkan berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan PWI Jabar.
“Sejak November 2022 lalu, kita meraih juara hattrick di Porwanas Malang Jatim, dan berhasil memboyong piala presiden, lalu kita berkolaborasi dengan Pemprov Jabar, mengadakan Uji Kompetensi Wartawan 1 untuk 1000 wartawan, yang sudah mencapai 800an, dan bulan ini juga ada Kongres PWI, yang akan dibuka oleh Presiden Jokowi,” paparnya disambut applus peserta.
Sementara Ketua KPU Jabar Rifqi Almubarrok mengapresiasi kegiatan yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, diantaranya pers mahasiswa dari berbagai kampus.
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang silaturrahmi biasa, namun juga menjadi jembatan untuk terus mewujudkan demokrasi di Jabar.
“Pemilu di Jabar sangat luar biasa, dimana pada pemilu 2019 lalu, kita mengelola 32 juta pemilih, dimana pemilu legislatif dan presiden, merupakan pemilu pertama yang banyak mengalami perubahan. Diantaranya mulai dari kotak suara aluminium menjadi kotak fiber, dan itu menjadi bahan hoax, masa KPU bikin kotak suara dari dus, dan digembok,” ujar Rifki.
Lalu dia menyebutkan tentang bilik suara, yang kemudian menjadi bahan hoaks yang menarasikan dan mengkreditkan KPU.
“Kita melaksanakan pemilu 2019 di masa pandemi covid 2020. Seperti biasa, menggunakan alat pencoblosan, dan sebagainya, dimana semua berjalan normal dengan menerapkan protokol kesehatan. Dan hasilnya, serta pasrtisipasinya sangat bagus. Ini berkat kolaborasi yang kita bangun dengan awak media,” tuturnya.
Dikatakan, saat itu terdapat 8 daerah yang melakukan pilkada, dimana partisipasinya sangat bangus. Contoh Pangandaran terdapat 22 persen partsi, Idramayu diatas 55 persen. Itu semua berkat informasi yang disampaikan media, bahwa pilkada 2020 terjaga kesehatan dan keselamatan, semua berkat media,” katanya.
Disinggung banyaknya petugas KPU yang meninggal di Pemilu 2019, Rifki menyebutkan semua itu karena unsur kelelahan.
Pemilu 2019, digelar secara serentak, yakni pilpres dan pilkada. Dan itu merupakan sejarah.
“Bisa anda bayangkan, para petugas KPU yang melakukan tugasnya hingga 2-3 hari berturut turut menghitung surat suara yang membludak. Jadi karena kelelahan, karena tidak memperhitungkan jumlah suara. Karena itu, sekarang ada aturan, satu TPS maksimal 300 suara per kotak, dan pukul 1 siang sudah selesai perhitungan suara, tidak seperti 2019, perhitungan dilakukan nonstop hingga berhari hari,’ tambahnya.
Sementara faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya, salah satunya caleg dan kampanye,
“Kampanye, mendorong calon berkualitas, karena masyarakat akan melihat siapa calegnya, jika dianggap berkualitas, secara tidak langsung mereka datang ke TPS dan mencoblos calonnya. Nah, karena itu kita kolaborasi dengan pemprov seperti Kesbangpol, informasi terkait peserta pemilu. Jadi bukan hanya karena kpu, namun yang lebih penting kepercayaan publik kepada kpu. Karena kalau tidak, hasil pemilu akan dipertanyakan masyarakat, karena itu kita gandeng ormas, okp dan juga media,” pungkasnya.
Acara diskusi diikuti sedikitnya 50 peserta yang berlangsung seru yang dipandu Wakil Ketua Bidang Organisasi Sandy Ferdiana sebagai moderator. ***