BANDUNG, PelitaJabar – Transformasi digital Kota Bandung terus digencarkan. Melalui Smar City, Pemerintah Kota Bandung terus berinovasi, hingga berbagai aspek pelayanan.
Walikota Bandung Yana Mulyana mencontohkan, dalam pelayanan kependudukan misalnya, Kota Bandung telah menghadirkan banyak layanan digital seperti e-Spasi atau sistem pendaftaran online 24 jam, Anjungan KIA (Kartu Identitas Anak), Ruang Galeri atau Mini Command Center yang merupakan ruang monitoring pelayanan kependudukan di Kantor Disdukcapil maupun kecamatan.
Lalu ada e-PunTEN atau Elektronik Pendaftaran Penduduk Non Permanen yang merupakan terobosan untuk pelayanan adminstrasi kependudukan dalam bentuk aplikasi.
‘Transfrmasi digital dalam pelayanan kependudukan juga dilakukan melalui inovasi Salaman yakni terobosan layanan administrasi kependudakan secara online melalui website Disdukcapil Kota Bandung, serta Pemuda yakni Pemutakhiran Data Mandiri merupakan aplikasi berbasis web dan mobile yang difungsikan untuk pembaruan data kependudukan secara mandiri,’ kata Yana Senin 19 September 2022.
Kang Yana menambahkan, transformasi digital Kota Bandung juga dilakukan bagi para pencari kerja dengan hadirnya Aplikasi New BIMMA (Bandung Integrated Manpower Management Application) yang memudahkan masyarakat mengurusi pembuatan AK-1 atau Kartu Pencari Kerja, Pelatihan dan pemagangan, uji kompetensi, maupun pencatatan perselisihan dan layanan lainnya.
Kemudahan warga Kota Bandung juga diberikan dalam memenuhi kewajiban membayar pajak melalui inovasi e-SATRiA yang berfungsi memfasilitasi wajib pajak untuk membayar kewajibannya tanpa perlu datang ke kantor Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Inovasi sukses mengantarkan Kota Bandung masuk Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2018.
Yana menambahkan, sebagai kota kreatif yang banyak memiliki UMKM, Kota Bandung juga mendukung pertumbuhan pelaku usaha dengan menghadirkan aplikasi SIRKUIT atau Sistem Informasi Kewirausahaan UMKM Terintegrasi serta Salapak yang menjadi wadah pameran produk secara offline dan online.
Komitmen Pemkot Bandung dalam menghadirkan kemudahan pelayanan melalui transformasi digital tentu bukan sekadar slogan.
‘Sebagai bukti ada sekitar 75 inovasi yang dihadirkan melalui organisasi perangkat daerah (OPD) dengan sebagaian besarnya berbasis digital,’ paparnya.
Inovasi Bandung Sadayana, juga dilengkapi fitur pendukung yang terintegrasi dengan berbagai layanan digital pemerintah, start up di Kota Bandung Bandung dan instansi lainnya seperti layanan kependudukan, perizinan, perpajakan, CCTV, stok darah PMI, harga pangan PD Pasar, open data, informasi Covid-19, JDIH, BPOM, tourism, LAPOR!, hingga Call Center 112.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana mengatakan, salah satu yang mendasari penerapan SPBE di Kota Bandung karena sebagian besar penduduk Kota Bandung pengguna internet.
‘Sebanyak 85,2 persen atau 2,1 juta dari 2,5 juta penduduk bandung adalh pengguna internet, jadi otomatis di masyarakatnya ingin mendapatkan pelayanan secara online, cepat, dan tepat,’ pungkasnya. ***