BANDUNG, PelitaJabar — Dua penerima bantuan ternak bebek masing-masing Kristin dan Ai Mardiah merasa kecewa dengan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Wyata Guna. Pasalnya bantuan 40 ekor bebek, dua diantaranya sudah mati alias menjadi bangkai.
“Mau bicara apalagi. Kecewa ya kami sangat kecewa. Masing-masing kami harusnya dapat 20 ekor. Tapi ada empat ekor yang kami terima sudah mati,” kata Kristin, warga Majalaya saat dihubungi PJ.com semalam (27/1).
Dia melanjutkan, awalnya ada 8 orang temannya yang sama-sama tuna netra mengajukan permohonan bantuan modal usaha ke Kementerian Sosial pada Juni 2018 lalu. Setelah tiga bulan pengajuan, dirinya dan Ai Mardiah mendapat bantuan masing-masing 20 ekor bebek. Sementara yang lainnya mendapat mesin jahit dan sebagainya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada petugas yang mengantar ke rumah saya ternak bebek itu. Begitu dikeluarkan dari karung empat ekor diantaranya mati,” terang Kristin, yang baru memulai usaha telor asin.
Harusnya dia menerima semua bebek dalam keadaan hidup. “Gak tahu juga. Apakah mati di Wyata Guna atau dalam perjalanan. Soalnya ngantar ke kami pakai karung. Mungkin kepanasan. Harapan kami sih pihak Wyata Guna mengganti bebek yang mati sesuai permohonan kami ke Kemensos,” harap Kristin.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial (Resos) PSBN Wyata Guna Ernawati yang dikonfirmasikan PJ.com melalui Whattsup membenarkan kejadian tersebut.
“Benar saya dapat informasi seperti itu. Bahwa ada bantuan ternak bebek itu yang mati. Harusnya, si penerima bantuan segera menghubungi pihaknya begitu ada ternak yang mati,” ungkap Ernawati.
Pihaknya mengirimkan pada Jumat lalu (25/1). “Harusnya segera kami diberitahu, kalau kalau ada ternak yang mati,” pungkas Erna. Mal