Pengamat : Penyerang Wiranto, Bukan Teroris Yang Punya Jaringan Luas

- Penulis

Jumat, 11 Oktober 2019 - 17:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Menkopolhukam Wiranto diserang dua orang yang melakukan penusukan, saat berada di Pandeglang, Kamis Kemarin.

Kejadian tersebut, ditanggapi beragam oleh publik, termasuk Pengamat Terorisme Prof Dr Obsatar Sinaga, menyatakan ada pola yang bukan dilakukan oleh gerakan Kelompok teror.

“Kalau teror itu kan menciptakan terere, adanya ketakutan dalam publik. Dalam kejadian pa Wiranto ini saya tidak melihat Hal itu,” jelasnya, di Kampus Universitas Widyatama Bandung, Jumat (11/10).

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pria yang juga menjabat Rektor Universitas Widyatama ini, mengatakan catatan historis Wiranto itu bukan dihaters oleh kelompok teroris.

“Kalau Wiranto kaitannya dengan pelanggaran HAM berat,” ungkapnya.qa

Dirinya menjelaskan, mungkin juga ini sebuah tindakan pelajaran terhadap pemerintah yang kelihatannya sudah mulai balik ke model lama gitu (pelanggaran HAM).

Sosok Wiranto, orang lama di pemerintahan namun kiprahnya sejak orde baru pernah menjabat Menteri Panglima Abri.

“Mungkin selama menjabat, pernyataan Wiranto kerap menuai kontroversi. Pak Wiranto itu memang ngomongnya banyak menyakiti orang, saya kira mungkin (ini) urusannya pribadi atau pergerakan orang yang tersakiti,” terangnya.

Dimata Prof Obsatar, Menkopolhukam Wiranto itu catatannya selalu bersebrangan dengan kelompok besar terkait pelanggaran HAM.

Jika Polisi menyebut pelaku penyerangan terhadap Wiranto berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Karakter kelompok ini, bekerja sendiri dan mengacu pada sejumlah kejadian, mereka kerap menyerang aparat kepolisian.

“Misalnya, penyerangan Mako Brimob, Mako Polres Cirebon, penyerangan anggota polisi di Jatinegara, ‎Mako Polrestabes Surabaya hingga penyerangan pos polisi di Kota Solo,” ucapnya.

Untuk kejadian kemarin itu, kelihatan yang diserang kok bukan polisi dulu, tapi langsung ke Wiranto.

“Apa salahnya pak Wiranto. Saya kira pelaku juga perlu dicek kejiwaannya,” tegasnya.

Prof Obsatar menilai, jika pelaku bukan Teroris Jaringan besar.

“Saya kira saya meragukan, secara teoritis enggak biasanya mereka (kelompok teroris) ‎begitu. Apalagi menyerangnya menggunakan pisau kecil yang artinya harus berada dekat dengan targetnya,” pungkasnya. Rief

Komentari

Berita Terkait

Dosen Tel-U Sabet Empowered Women Awards 2025 Tingkat Asia-Pasifik
Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa
Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama
bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah
Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030
Bukan Orkestra, Kuliner Bandung Mampu Ciptakan Harmoni & Nilai Spiritual
Peduli Terhadap Lingkungan, Erwin Apresiasi UNPAS
Atlet Biliar Kota Bandung Batara Kantongi Tiket Porprov 2026

Berita Terkait

Minggu, 19 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Dosen Tel-U Sabet Empowered Women Awards 2025 Tingkat Asia-Pasifik

Minggu, 19 Oktober 2025 - 14:45 WIB

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:11 WIB

Keren, Karya Kriya Tekstil dan Fashion Tel-U Pernah Kolab Bareng Desainer Ternama

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 14:34 WIB

bank bjb Perkuat Sinergi dengan Pemkab Kuningan Lewat Pinjaman Daerah

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 12:59 WIB

Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Berita Terbaru

Uji ekstrem dua unit TIGGO 9 saling bertabrakan pada kecepatan 50 km/jam dengan sudut tumpang tindih 15°. PJ/ISTMW

FEATURED

Uji Tabrak TIGGO 9 Kecepatan 50KM/Jam, Hasilnya Luar Biasa

Minggu, 19 Okt 2025 - 14:45 WIB

Dadi Ahmad Roswandi, resmi terpilih sebagai Ketua IKASMANTIKA masa bakti 2025–2030. PJ/Dok

DAERAH

Dadi Ahmad Roswandi Nakhodai IKASMANTIKA 2025–2030

Sabtu, 18 Okt 2025 - 12:59 WIB