BANDUNG, PelitaJabar- Memperingati hari jadi ke-75 Provinsi Jawa Barat, berbagai inovasi dan penghargaan telah diraih.
Upacara yang digelar di halaman Gedung Sate, bernuansa adat Sunda dengen menerapkan protokol kesehatan.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bertindak sebagai pembina upacara yang dihadiri sedikit saja peserta upacara, di antaranya Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum.
Emil menyatakan hari bersejarah ini menjadi pengingat perjalanan Jabar sebagai sebuah provinsi dimulai dari nol sampai sekarang menjadi provinsi barometer Indonesia.
“Patut disyukuri Provinsi Jawa barat hari ini telah tumbuh pesat menjadi pusat industri, pusat pendidikan, pusat ekonomi kreatif, pusat inovasi, dan pusat pariwisata sebagai provinsi terbesar jumlah penduduknya sebanyak 49,3 juta jiwa,” ujar Ridwan Kamil.
Gubernur merasa bersyukur karena dua tahun kepemimpinannya bersama Uu Ruzhanul Ulum, Provinsi Jabar melalui berbagai inovasi telah menorehkan prestasi tingkat nasional dan internasional.
“Alhamdulillah berkat kerja keras kita semua di masa pandemi COVID-19 terdapat sejumlah capaian positif yang tentu ini memberikan harapan baru, semangat baru dan menambah keyakinan kita untuk bangkit dari kelesuan ekonomi,” katanya.
Gubernur menyebutkan, memasuki tahun ketiga kepemimpinannya, Provinsi Jabar telah meraih 92 penghargaan tingkat nasional. Pada bidang pemerintahan, Provinsi Jabar berhasil melanjutkan tradisi opini keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga sembilan kali beruntun. Bertambah spesial karena pertama kali dalam sejarah 27 kota/kabupaten tahun ini berhasil meraih WTP.
“Hal tersebut berkat kekompakan, kerja keras, dan kerja sama yang baik dari semua pihak,” lanjutnya.
Selain itu, semua desa telah merdeka dari ketertinggalan. Dari 5.312 desa tidak ada lagi yang berstatus tertinggal. Peningkatan signifikan terasa setahun terakhir, dari jumlah status desa mandiri asalnya hanya 98 tahun 2019, menjadi 270 desa mandiri pada 2020. Kemudian desa berstatus maju meningkat dari 1.232 menjadi 1.631 desa.
“Saat ini, dari total 5.312 desa sudah tidak terdapat lagi desa tertinggal di Jabar,” tambahnya.
Sementara prestasi internasional, program Desa Digital yang digulirkan Dinas Komunikasi dan Informatika sukses terpilih sebagai ‘Digital Equity and Accessibility’ pada ajang IDC Smart City Asia Pasifik Awards 2020. Menurut Ridwan Kamil, Desa Digital merupakan penjabaran visi West Java Digital dari semua sektor.
“Melalui program ini kita dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan aksesibilitas melalui pemanfaatan teknologi digital dan internet,” pungkasnya. ***