BANDUNG, PelitaJabar – Peringatan Hari Bahasa Ibu Sedunia, SMAN 20 Bandung menggelar “Wingsati Puspa”, Kamis 23 Februari 2023.
Bertema adat Sunda, kegiatan tersebut diisi dengan berbagai acara untuk memupuk kecintaan siswa pada budaya Sunda.
Wayang golek, tari jaipong, dan janaka Sunda yang berkolaborasi dengan Tarawangsa Sunda, menjadi pembukaan gelaran yang cukup menarik perhatian.
Selain itu, makanan khas Tanah Parahyangan dalam expo kewirausahaan, dimana para siswa mengenakan pakaian adat Sunda, seperti kebaya dan pangsi, juga membuat acara semakin meriah.
Guru Bahasa Sunda SMAN 20 Bandung, Ai Sumiati menjelaskan, Wingsati Puspa berarti mekarnya kembang (dalam hal ini siswa) yang inovatif dan kreatif. Tak kurang, ada 18 stan menjajakan 83 makanan khas Sunda.
‘Kegiatan ini juga jadi ujian praktik untuk pelajaran bahasa Sunda pada ujian tengah semester ini,’ jelasnya disela acara di sekolah, Jln. Citarum No.23, Kota Bandung.
Dengan acara tersebut, diharapkan mendorong generasi muda kembali menggunakan bahasa Sunda dalam keseharian.
‘Secara tidak langsung, mereka tadi dalam pelayanannya menggunakan bahasa Sunda. Tampilan-tampilannya juga nyunda, kesenian dan pakaiannya juga Sunda, ini merupakan salah satu pembelajaran untuk anak-anak kita di generasi mendatang,’ paparnya.
Ia pun menegaskan, jangan sampai generasi saat ini tak mengenal jati dirinya sendiri.
‘Seperti peribahasa Sunda, ulah nepi jati kasilih ku junti,’ tegasnya
Siswa SMAN 20 Bandung, Muhammad Razi Albani mengaku, kegiatan ini penting bagi siswa sebab mendorong kembali mencintai bahasa ibu.
‘Dasarnya bahasa Sunda itu harus dilestarikan. Di sini, kita sebagai pelajar, calon penerus bangsa harus memelihara kebudayaan,’ pungkas siswa kelas XI MIPA 3 yang juga Ketua OSIS SMAN 20 Bandung. ***