BANDUNG, PelitaJabar – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Jawa Barat mewajibkan tuan rumah Kota Bogor Porprov XV 2026 turun dalam Babak Kualifikasi (BK) Porprov yang bakal berlangsung 5 sampai 9 November 2025.
“Tidak ada hak istimewa buat tuan rumah. Di Cabang Olahraga (cabor) Kempo tidak mengenal “Wild-Card” atau tiket khusus. Semua harus sama-sama bertarung di BK untuk merebut tiket di Porprov 2026,” kata Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov Perkemi Jabar Maria Soh Lim kepada PJ Selasa 19 Agustus 2025.
Dikatakan, dari dulu cabor Kempo selalu mewajibkan tuan rumah ikut sebagai peserta di BK.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut dilakukan agar tidak memunculkan kecemburuan. Ini bukti juga bahwa cabor Kempo adil untuk semua daerah Kota dan Kabupaten.
“Semua atlet dari Pengcab Perkemi Kabupaten dan Kota Se-Jawa Barat harus bersaing di BK merebut tiket ke Porprov,” ujar mantan atlet peraih medali emas pada PON 1993 dan PON 1996.
Pada BK Porprov nanti mempertandingkan 22 nomor. Sama seperti nomor yang dipertandingkan di PON lalu di Sumut-Aceh 2024.
“Untuk peserta minimal berusia 15 tahun. Sedangkan untuk kelas randori ada batasan usia maksimal 27 tahun. Sementara untuk kelas embu tidak ada batasan usia,” jelasMaria.
Dipilihnya Kota Bogor menjadi tuan rumah BK Porprov untuk cabor Kempo, karena sulit dan lama menentukan tuan rumah untuk pelaksanaan BK.
“Alasannya karena dana yang terbatas. Jadi kita terus berfikir bagaimana agar BK tetap dapat dilaksanakan,” bebernya.
Awalnya Tri Lomba Juang di Kota Bandung.
“Karena GOR itu punya KONI Jabar jadi dalam pikiran saya mungkin bisa dipinjam dan tanpa beban biaya yang besar. Karena biaya besar itu biasanya di sewa GOR. Ya kan,” jelas Maria.
Karena itu plihan terakhir jatuh di Kota Bogor karena ada support dari Kota Bogor. Joel