Roemah Kentang 1908 Bandung, Menyimpan Beribu Kisah Mistis

- Penulis

Jumat, 16 Februari 2024 - 18:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BAGI warga Kota Bandung, sudah tidak asing lagi dengan bangunan peninggalan Belanda yang terkenal dengan kisah mistisnya, yakni Rumah Kentang.

Berada di persimpangan Jalan Banda dan Jalan Aceh, bangunan terbengkalai yang berdiri sejak tahun 1908 itu telah disulap menjadi restoran yang nyaman dan jauh dari kesan mistis dengan nama Roemah Kentang 1908.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Disebut Roemah Kentang, karena dulu sempat viral bau kentang. Orang kalau lewat depan sini katanya sering mencium aroma kentang. Padahal banyak yang tidak tahu kalau bau kentang itu berasal dari tumbuhan yang kalau malam hari kena angin dan bergesekan akan menimbulkan bau seperti aroma kentang,” jelas Marketing Communication Roemah Kentang, Arni Puspitasari Jumat (16/02/2024).

Meski telah direnovasi sedemikian rupa, kesan heritage pada bangunan ini tetap terjaga. Ornamen khas Belanda tetap dipertahankan. Hal itu terlihat dari jendela-jendela besar dan pilar tinggi dengan tembok batu ala rumah zaman dulu yang tampak masih kokoh.

Pada sudut ruangan pun dipajang sebuah piano tua hingga televisi zaman Belanda yang masih disimpan rapi.

Sedangkan bagian tengah ruangan tersentuh nuansa modern dengan gambar-gambar mural berwarna-warni. Beberapa lantainya turut dipercantik dengan memakai ubin dengan motif dan warna, memberikan kesan fresh dan jauh dari suasana horor

Roemah Ketang 1908 menyediakan berbagai fasilitas, seperti wifi gratis, bar, parkiran yang luas,toilet, musola, meeting room dan VIP room.

“Di sini ada salah satu meeting room bernama Megantaria room. Diberi nama Mengantaria karena ruangan itu dulunya bekas kamar seorang noni Belanda bernama Megantaria. Kami sama sekali tidak mengubah posisi ruangan tersebut. Akhirnya kita jadikan itu sebagai meeting room,” beber Arni.

Roemah Kentang 1908 sangat cocok untuk dipakai berkumpul bersama teman maupun keluarga. Selain suasananya yang homey kawasannya pun rindang membuat tempat ini nyaman untuk bersantai.

Untuk menu, Roemah Kentang 1908 menyediakan berbagai sajian western food, Indonesian food, dan aneka olahan kentang yang menjadi signature resto tersebut.

“Kita punya baked potato yang jadi menu andalan di sini. Satu porsinya terdiri dari satu buah kentang panggang yang diisi smoke beef dan saus mozzarela. Disajikan dengan sayuran paprika, tomat, dan aneka salad pakai saus sambal,” tambahnya.

“Ada juga bebek renyah untuk Indonesian foodnya. Kalau untuk menu sarapan, ada breakfast bundling seharga Rp 55 ribu dengan menu potato pancake dan hot cappucino,” pungkasnya.

Roemah Kentang 1908 buka setiap hari, weekday mulai pukul 09.00 WIB. Sedangkan weekend mulai pukul 08.00 WIB.

Bagi kamu yang senang dengerin music, resto ini menyediakan live music, sehingga membuat nyaman berkumpul dan nongkrong bareng keluarga maupun teman. ***

Komentari

Berita Terkait

PT Len & BRIN Identifikasi Kerusakan Banjir Sumatera via Satelit
Kasus Jual Beli Jabatan, Pernyataan Ega Bikin Geram Warganet
Tim Dayung Jabar Raih Medali Kejuaraan Internasional di India
Wakili Gubernur KDM, Siska Gerfianti Terima Penghargaan PK 25
Turun ke Desa Nagrak, Wihaji Sebut Mungkin Orang Tahu, Tapi Kalau Rasa Beda
La Nyalla Buka BK Porprov Cabor Muaythai
Chery TIGGO 8 Raih “Car of the Year” dan “Hybrid Hero”
Diikuti 80 Brand Industri Otomotif, GJAW 2025 Resmi Ditutup

Berita Terkait

Kamis, 4 Desember 2025 - 14:39 WIB

PT Len & BRIN Identifikasi Kerusakan Banjir Sumatera via Satelit

Rabu, 3 Desember 2025 - 15:16 WIB

Kasus Jual Beli Jabatan, Pernyataan Ega Bikin Geram Warganet

Rabu, 3 Desember 2025 - 14:50 WIB

Tim Dayung Jabar Raih Medali Kejuaraan Internasional di India

Rabu, 3 Desember 2025 - 13:51 WIB

Wakili Gubernur KDM, Siska Gerfianti Terima Penghargaan PK 25

Rabu, 3 Desember 2025 - 13:16 WIB

Turun ke Desa Nagrak, Wihaji Sebut Mungkin Orang Tahu, Tapi Kalau Rasa Beda

Berita Terbaru