BANDUNG, PelitaJabar – Tak terhitung entah berapa negara yang sudah disinggahi. Semua karena karate.
Lalu tak terkira juga berapa kali penghargaan, medali emas, perak atau perungggu yang dibawa pulang ke Indonesia. Itu juga karena karate.
Bagi Sandi Firmansyah, anggota TNI AD ini, semua itu tak gampang diraihnya. Butuh proses panjang. Latihan, latihan dan latihan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Lajang berpangkat Sersan Satu ini mulai belajar karate sejak usia 8 tahun.
Lingkungan tempat tinggalnya banyak atlet Nasional. Kondisi inilah yang menumbuhkan keinginan kuat Sandi untuk belajar karate.
Sampai saat ini anak pasangan Agus Suhendae dan Siti Aisyah dan bertugas di Yon Zikon 14 Jendral (Purn) Gatot Nurmantyo ini telah merasakan keberhasilan di dunia karate.
“Ini nikmat yang tak bisa dihargai dengan apa pun. Karate membentuk saya menjadi pribadi yang sehat dan sportif,” ucap Sandi.
Jangan pernah ragukan apa yang akan diberikan Sandi untuk Jawa Barat di PON XX Papua. Jika sebagai TNI, jiwa dan raganya pun dikorbankan untuk negaranya.
“Kali ini hati dan jiwa fokus untuk Jawa Barat. Memberikan yang terbaik untuk Jawa Barat itulah tekad yang terpatri dalam jiwa saya saat ini,” kata Sandi.
Terkait kesiapannya menjelang ke Papua, Sandi yang penyuka sayur bayam ini menyatakan sudah 100 persen.
“Kesiapan dalam menghadapi PON Papua sudah 100 persen. Semua aspek sudah sangat serius dan saling mendukung. Walau ditengah persiapan ada cobaan pandemi Covid-19. Tapi dengan cobaan itu makin membuat kami semakin solid dan kuat dalam mempertahankan “kehormatan” Jabar Juara,” ucap Sandi yang turun dikelas 75 kg perorangan dan tim ini serta mentargetkan 2 medali emas.
Menyukai warna favorit merah hijau dan biru, Sandi pun memiliki prinsip pegangan hidup, selalu berbuat yang terbaik 1000 persen, berani dalam hal benar, tulus serta ikhlas dalam setiap kegiatan dengan niat sebagai ibadah.
“Itu saja. Kebahagian itu bukan milik kita saja. Tapi ada orang lain sekitar kita yang juga ingin menikmati kebahagian kita. Hanya kita saja yang kurang peka,” ungkapnya.
Jika sukses mendapat medali emas, Sandi berkeinginan untuk membuka bisnis di bidang jasa barbershop dan cofee shop.
“Tentu saya juga harus sisihkan untuk pembiayaan serta pembinaan “membujanclub karate,” pungkasnya sembari tersenyum.
Sinyal, jika Sandi masih hidup sendiri. Joel
Data Prestasi :
WORLD Karate Championship, Austria 2016
WORLD Karate Championship, Madrid 2018
ASIA Karate Championship, Kazakhstan 2017
ASIA Karate Championship, Uzbekistan 2019
Sea games
Philipines 2019 & Malaysia, 2017
Medali Perunggu kelas -75kg , 2019
Medali Perunggu Kumite Beregu, 2017
Rimbawan Championsip 2019
Medali Emas kelas -75kg
Asian Karate-Do Championship JORDANIA, 2018 medali Perunggu kelas -75kg
Southeast Asia Championship
Kuala Lumpur, 2016.
Semarang, 2017.
Vietnam 2018.
Medali Emas kelas -75kg , 2016
Medali Emas kelas -75kg , 2017
Medali Perak kelas -75kg, 2018
Pra- PON Jakarta 2019
Medali Emas kelas -75kg
Marmara Cup TURKI, 2017
Medali Emas kelas -75kg
Gottenburg Karate Championship swedia 2018 Medali Emas kelas -75kg dan
Medali Perunggu Kumite Beregu
PON Jawa Barat, 2016 Medali Emas Kumite Beregu dan Medali Emas Kelas -75Kg
Piala KASAD Jambi tahun 2016 medali Emas kelas -75kg
PIALA PANGLIMA TNI JAKARTA, 2015-2017 Medali Emas kelas -75kg dan Medali Emas Kumite Beregu
Best Of The Best Putra 2016-20117.
PELATIHAN :
Training champ Sarcheles France 2016
Training champ Istambul Turky 2017
Training champ Azerbaijan 2017
Training champ Marsheile France 2017
Training champ Rotterdam Belanda 2017
Training champ Rotterdam Belanda 2018
Training champ Cairo Mesir 2018
Training champ Ukraina 2018
Training champ Shanghai 2018
Training champ Tokyo 2019
Training champ Rabat Maroko 2019
Training champ Moscow Russia 2019
Training champ Dubai 2019.