ANAK muda yang satu ini patut diacungkan jempol. Mentalnya begitu kuat terutama ketika memastikan dia hidup tanpa satu tangan.
Agaknya slogan motivasi yang selalu disampaikan Ketua NPCI Jabar Supriatna Gumilar dan Komandan Pelatda Peparnas Agung Bayu Ajie, menjadi spirit bagi atlet taekwondo ini.
Apa itu isi slogan motivasi tersebut.?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jangan Kau Hitung Yang Hilang Pada Tubuh Mu.Tapi Hitunglah Yang Masih Tersisa Pada Tubuh Mu”.
Slogan ini agaknya menjadi motivasi psikologis yang begitu deras dalam sanubari sosok pria yang punya nama lengkap Sansan Saeful Rohman ini.
Dakui, kalau awalnya memang dia merasa minder dan malu. Maklum ditengah pergaulan yang dijalaninya penuh kebebasan dalam permainan Sansan kehilangan satu tangannya.
“Awalnya memang malu, minder dan tidak mau keluar rumah. Apalagi ketemu teman-teman satu komunitas motor dulu juga gak mau,” kenang Sansan kepada PJ Kamis 5 Oktober 2023.
Kenapa tangannya di amputasi?
Sansan terdiam sejenak. Lalu mengambil nafas panjang dan kembali melanjutkan ceritanya.
“Waktu itu tahun 2014 pas awal masuk SMA. Saya kecelakaan motor. Saat itu mencoba menyalip mobil yang membawa air mineral di depan saya, mungkin kurang perhitungan dan terjadi kecelakaan itu,” cerita pemuda kelahiran Subang 6 Agustus 1998 lalu.
Tanpa disadari, tangan kirinya terlintas ban mobil dan terpaksa harus diamputasi.
“Ketika diamputasi perasaan saya sangat sedih. Karena tangan harus hilang satu. Tapi dibalik itu saya merasa bersyukur masih diberi kesempatan hidup. Dan Allah beri umur panjang,” tambah Sansan yang bertempat tinggal Kampung Cileuleuy Rt. 01 Rw. 02 Desa Gunungtua Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang ini.
Apa yang dialami Sansan diyakininya sebuah takdir sekaligus peringatan agar hidup lebih baik dan berhati-hati dalam segala hal.
Bicara soal olahraga taekwondo Sansan mengakui dirinya memang baru mencoba berlatih olahraga asal Korea ini.
“Melihat tehnik tendangannya saya senang sekali. Saya tertarik sampai sekarang terus berlatih,” katanya.
Dari beberapa tahun latihan, anak pasangan Sulaeman dan Mayah ini sudah mengantongi beberapa pengalaman bertanding.
Diantaranya Sansan pernah ikut exibition Kejuaraan Nasional (Kejurnas) para taekwondo dan juga exibition liga patriot para taekwondo.
“Bertanding saat exibition Kejurnas para taekwondo dan liga patriot, sangat menyenangkan dan memacu adrenalin. Mental benar-benar sangat diuji di sana. Itu pengalaman saya yang sangat berbekas, asyik dan menegangkan,” kenang Sansan.
Saat ini dia masuk dalam Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Paralympik Nasional (Peparnas) XVII di Sumut-Aceh.
Apa targetmu Sansan..?
“Target saya yang pastinya mendapat medali emas dan membawa Jawa Barat sebagai juara umum tim para taekwondo di Sumut dan Aceh 2024 nanti. Itu target saya Kang. Walau pun taekwondo baru pertama kali dipertandingkan di Peparnas nanti,” kata Sansan lantang dan akan turun di nomor U24 kyurugi k-41.
Untuk mewujudkan impiannya, para pelatih terus membangun motivasi, mental dan tehnik taekwondo yang benar dan yang belum dikuasainya.
“Suasana latihan di taekwondo sangat kekeluargaan. Manejer enak diajak bicara. Pelatih sangat dekat dengan para atlet. Saya merasa seperti ditengah keluarga sendiri,”sebut Sansan. Buktikan Sansan medali emas mu di Peparnas. Joelkarnain