BANDUNG, PelitaJabar — Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw. 1440 H. Pondok Pesantren Darul Ma’arif Desa Rahayu, Kec. Margaasih, Kab. Bandung, diisi dengan do’a bersama dan taushiah, juga digelar Seminar Politik ala Santri.
Kepala Ponpes Darul Ma’arif H. Yusuf Ali Tantowi, meminta santri untuk berpolitik. Pasalnya, ada pandangan sebagian orang menganggap politik itu kotor.
“Politik mulia, politik hal yang sangat baik. Rasul berpolitik, sahabat berpolitik, tabiin berpolitik, kiai kiai kita berpolitik,” ucap Yusuf disela acara Kamis (29/3).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu dia meminta santri jangan takut berpolitik karena memang pendahulu berpolitik.
“Santri jangan hanya dijadikan objek politik, tapi harus menjadi pelaku atau subjek politik,” tegas Yusuf.
Selain Yusuf, beberapa tokoh menjadi narasumber diantaranya Drs. H. Nu’man Abdul Hakim, Mantan Wagub Jawa Barat 2003-2008, KH. Fathur Rahman Basyari Wakil katib Syuriah PWNU Jawa Barat, dan Aa Abdul Rozak, M.Ag. Ketua GP. Ansor Kota Bandung.
Nu’man sendiri mengingatkan santri tidak boleh sembarangan menerima dan menyebarkan berita.
“Khususnya media sosial, tidak semuanya benar. Banyak berita palsu, bohong alias HOAX, jadi harus hati-hati dan bijak menggunakan medsos,” pungkas Nu’man.
Pada kesempatan tersebut, sedikitnya 300 santri mendeklarasikan politik santun demi kemajuan bangsa dan negara. Mal