BANDUNG, PelitaJabar – Melihat kesuksesan kinerja Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Bandung, membuat rekan seprofesi di berbagai daerah ingin menggali lebih banyak informasi.
Setelah beberapa waktu lalu PWI Makassar, kini PWI Aceh Jaya Nanggroe Aceh Darussalam kembali menyambangi PWI Kota Bandung.
“Kami mendengar, membaca diberbagai media, PWI Kota Bandung berhasil membangun sinergitas dengan berbagai stekholder, termasuk dengan Pemkot Bandung. Karena itu kami datang kesini ingin belajar lebih banyak,” jelas Hendra, perwakilan PWI Aceh Jaya saat ramah tamah dengan PWI Kota Bandung, di Sekretariat Jln. Ahmad Yani 262 kawasan Sidoliq Stadion Persib Bandung Kamis (26/9).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut wartawan Rakyat Aceh Jawa Pos Group ini, pihaknya merasa perlu melakukan studi banding. Selain promosi wisatanya cukup baik, pemberitaan seputar pembangunan yang dilakukan PWI Kota Bandung juga sangat bagus.
“Berbeda dengan kami di sana, masih ada saja pejabat yang alergi dengan media, padahal kalau bukan media yang memberitakan, bagaimana masyarakat tahu program program pemerintah daerah,” ucap Hendra yang diamini empat rekan lainnya.
Ketua PWI Kota Bandung Hardiyansyah SH mengungkapkan, Bandung dikenal sebagai salah satu kota tujuan wisata.
“Pemda Aceh jaya juga harus komit, promosinya harus diperkuat lagi, karena memang tugas Pemda untuk melakukan promosi, salah satunya melalui PWI, dengan pemberitaan, atau kerjasama lintas,” kata Andhy.
PWI Kota Bandung sendiri, tambahnya, telah menjalin kerjasama dengan beberapa SKPD, diantaranya Dispora Kota Bandung.
“Ada beberapa kegiatan yang sudah berjalan, seperti beberapa waktu lalu memberikan pelatihan jurnalistik bagi pemuda pemudi Kota Bandung. Dengan Pemerintah Kota Bandung juga kita bekerjasama cukup lama, dan ini bisa dilakukan oleh PWI Aceh Jaya,” pungkas Andhy didampingi Wakil Ketua Panitia Asep Budianto.
Usai ramah tamah, PWI Aceh Jaya memberikan buah tangan Kopi Robusta yang dikelola PWI Aceh Jaya. Sementara PWI Kota Bandung menyerahkan souvenir berupa miniatur angklung khas Sunda. Mal