BANDUNG, PelitaJabar – Setelah Wisanggeni, alat penghancur/pembakar sampah, kini warga kota Bandung berhasil menciptakan Siprokarling atau Sistem Proteksi Kebakaran Lingkungan, alat pencegahan dini kebakaran.
Pompa air portabel yang bisa dioperasikan oleh sepeda motor ini hasil bengkel produsi Bahtera Dunia Pratama.
Dengan desain sederhana dan berdimensi kecil, namun memiliki daya jangkau fleksibel untuk mencapai hingga ke pemukiman pada penduduk.
“Kita tidak pernah tahu kebakaran bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Dengan karakter Kota Bandung yang jalannya juga cukup banyak yang sangat terbatas bisa dihadiri oleh mobil damkar yang ada. Alat ini bisa jadi salah satu solusi upaya memadamkan kebakaran di tempat yang relatif sulit dijangkau oleh mobil kebakaran kita,” kata Wakil Walikota Bandung Yana usai uji coba pompa portabel di BTM, Jalan Ibrahim Adjie, Senin, (08/03/2021).
Menurutnya, alat ini cukup layak dimiliki tingkat kelurahan atau kecamatan. Sehingga bisa memberikan penanganan dini apabila terjadi insiden kebakaran karena bisa memgakses ke segala medan.
“Ini condong ke kewilayahan (Kelurahan dan Kecamatan) karena banyak daerah sempit yang sulit dijangkau mobil. Karena prinsipnya memadamkan kebakaran itu respon time jadi hal sangat penting. Semakin cepat merespon dengan air saja bisa cepat menurunkan suhu. Cepat tertolong, dan mengurangi perambatan,” bebernya.
Kelurahan atau kecamatan tinggal memberdayakan warganya untuk mempelajari cara pemasangan instalasinya dengan baik dan benar. Sehingga alat bisa bekerja secara optimal
“Ini saya pikir sifatnya harus partisipatif, memang harus ada sekelompok masyatakat yang terlatih mengoperasikan alat ini. Meskipun tingkat keamanan tinggi, tadi saya coba dan tekannnya tidak terlalu membahayakan,” dia menerangkan.
Pompa air portabel ini memiliki ukuran serupa koper berukuran 20 inch. Terdiri dari rangkaian untuk alas standar ganda sepeda motor yang bisa fleksibel dan disesuaikan untuk menggerakan roda yamg bekerja secara kinetik menyedot air.
Riza Ardiansyah, design engineer dari alat ini mengungkapkan pompa ini memiliki tekanan di kisaran 3,5-4,5 bar. Dengan kekuatan pancar air sebesar 2,4-2,6 liter per detik.
Saat ini Riza bersama tim produksi mencoba memasang infrastruktur pompa di daerah Antapani dan Sekeloa. Termasuk infrastruktur penunjang untuk penyediaan air.
“Ini masih pilot plan, tapi kita sudah beres uji kelayakannya. Jadi sekarang kita sudah mendapatkan sertifikasi dan sudah sesuai dengan standar dari Damkar (Pemadam Kebakaran),” pungkasnya. Rls