Soal Balon KONI Jabar, Gubernur Tidak Boleh Masuk Wilayah Teknis

- Penulis

Selasa, 25 Oktober 2022 - 09:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar- Dari pembicaraan bersama beberapa tokoh, mengatakan tidak boleh Gubernur masuk ke wilayah tekhnis dalam dalam penentuan Bakal Calon (Balon) Ketua Umum KONI Jabar mendatang.

‘Karena gubernur harus berfikir tentang siapa yang terbaik. Bukan orang siapa yang disuka. Ini dari beberapa tokoh yang mengatakan itu,’ kata Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Jawa Barat, Evi Silfiadi usai pertemuan dengan para tokoh olahraga Jawa Barat Senin 24 Oktober 2022.

Inilah yang kemudian yang akan disampaikan pada cabang olahraga lain. Yang akhirnya dapat meminimalisir politik atau money politik serta perpecahan antar pengurus cabang olahraga

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kehadiran para senior baik tokoh olahraga mau pun tokoh masyarakat menurut Evi, luar biasa.

‘Setelah diketuk hatinya ternyata  antusiasnya sama. Sama seperti kami. Kami sebagai penjaga KONI supaya lebih profesional dan baik ke depan. Saya sempat ada sedikit keraguan . Tapi ternyata memang luar biasa. Ini menjadi semangat bagi saya dan kawan-kawan. Dari beberapa yang hadir dari tokoh tokoh tadi saya mendapatkan ilmu yang cukup banyak,’ katanya.

Dia juga menyebutkan, banyak masukan buat dirinya yang di dapat dari para tokoh olahraga Jawa Barat.

‘Harapannya, saya akan terus menggali dari semua tokoh yang ada  di Jawa Barat ini. Sehingga kita akan mendapatkan formula yang tepat siapa sesungguhnya yang tepat dan layak untuk menjadi Ketua Umum KONI ke depan pengganti pak Ahmad Saefudin,’ ucap Evi.

Beberapa tokoh juga mengatakan memang Balon yang akan datang  harus lebih baik dari pak Ahmad Saefudin.

‘Ini yang kemudian menjadi “PR” besar bagi kita. Ya, sampai detik ini belum mendapatkan orangnya. Dan baru kriteria saja. Tapi memang kita juga sangat  salut. Beliau (Ahmad Saefudin)  mampu mengendalikan organisasi begitu hebat. Sehingga bisa menjadi prestasi yang baik dan luar biasa untuk Jawa Barat,’ tambahnya.

“Ini kan luar biasa. Dan tidak banyak orang yang dapat melakukan itu. Tapi kita harus mendapatkan itu karena tidak ada lagi pilihan bagi kita. Kita harus mendapatkan itu. Saya yakin lebih 50 juta penduduk Jawa  Barat ada yang pasti bisa,’ ujarnya

Finalnya nanti kata dia adalah dirinya dan kawan-kawan harus mendapatkan figur untuk calon ketua itu. Setidaknya ukuran lebih baik.

‘Ukuran lebih baik itu adalah mempertahankan “hattrick” tiga kali menjadi juara umum nanti di PON Sumut-Aceh. Itu finalnya,’ kata Evi.

Latar belakang munculnya ide menggagas konvensi digital ini menurut Evi adalah karena kekuatiran melihat situasi sekarang di dalam KONI Jabar.

Masing-masing dengan kasak kusuk membawa gerbong masing-masing. Lalu kemudian menjanjikan gerbong masing-masing, tanpa melihat pilihan pilihan lain. Ini akan menuju pada perpecahan di KONI.

“Ini sebetulnya yang saya kuatirkan. Sehingga saya dengan kawan-kawan mengambil sikap ini harus ada konvensi,’ tegas Evi.

Sementara Andri P Kantaprawira Ketua bidang Antar Lembaga di Pengprov Muaythai Jawa Barat yang bertindak selaku moderator menambahkan, tokoh yang hadir adalah Cucu Sutara ketua Kadin Jabar, Agung Sutisno, Hilman Hidayat PWI Jabar, Herman Muchtar Ketua PHRI Jawa Barat, Ernawan, Ahmad Sadeli, Ridlo Eisy, Noe Firman, juga ada dokter Ike Dewi Sartika.

‘Hasil pertemuan singkat dan padat pembicaraan untuk agenda konvensi digital  itu juga merupakan lanjutan dari apa yang telah dilakukan Siwo.

‘Kita ingin ada ketua KONI yang lebih baik dari pak Ahmad. Semua sepakatnya begitu hasil pembicaraan tadi. Jadi tidak ada kata yang lain, ukuran yang pasti adalah soal prestasi. Nah pembicaraan yang lain adalah ketua koni yang lebih baik itu apa,’ ucap Andri dengan nada bertanya.

Andri menyebutkan, dia harus punya karakter lebih.

Pada pertemuan tokoh tadi juga muncul Balon tidak berprilaku sebagai birokrat. Minta dilayani tapi harus menjadi pelayan. Dia juga harus komunikator yang baik bagi KONI dan Jabar juga harus menjadi kolaborator.

Kang Agung menyebutkan kolaborator itu tidak hanya kepada pemerintahan, tapi juga harus menyentuh dunia usaha.

‘Karena CSR nya banyak kita itu. Kalau sebagian dana CSR yang triliunan itu di dapatkan dipergunakan cabor. Kalau bisa bagannya dibikinin mana yang dari bagan anggaran CSR dan mana bagan anggaran yang dari APBD. Sehingga ada transparansinya. Itu kolabarator dan penyedia jasa yang baik bagi anggotanya. Pemimpin pelayanlah kalau bahasa manajemennya,’ pungkas Andri. Joel

Komentari

Berita Terkait

Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik
Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh
Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung
Besok Mendukbangga Luncurkan GATI
Buka Kompetisi Farhan Contohkan Perjuangan Persib
Hanya 1 Hari Hakim Bacakan Penetapan, MT Harap Hakim Punya Nurani
UNPAS Tawarkan 12 Jalur Masuk PMB 2025
Logo AAYF, Farhan Apresiasi Karya Anak Muda Bandung

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 07:08 WIB

Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik

Selasa, 22 April 2025 - 06:58 WIB

Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh

Selasa, 22 April 2025 - 06:46 WIB

Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung

Minggu, 20 April 2025 - 23:46 WIB

Besok Mendukbangga Luncurkan GATI

Sabtu, 19 April 2025 - 17:50 WIB

Buka Kompetisi Farhan Contohkan Perjuangan Persib

Berita Terbaru

FEATURED

Asmul Dorong Bandung Jadi Pusat Tenaga Pendidik

Selasa, 22 Apr 2025 - 07:08 WIB

FEATURED

Andri & H Sutaya Tinjau Banjir Gumuruh

Selasa, 22 Apr 2025 - 06:58 WIB

FEATURED

Toni Dukung Bandung Nyaah Ka Indung

Selasa, 22 Apr 2025 - 06:46 WIB

DAERAH

Besok Mendukbangga Luncurkan GATI

Minggu, 20 Apr 2025 - 23:46 WIB

FEATURED

Buka Kompetisi Farhan Contohkan Perjuangan Persib

Sabtu, 19 Apr 2025 - 17:50 WIB