BANDUNG, PelitaJabar – Bak kata pepatah, kalau sudah jodoh tak kan lari kemana. Terus sambil menyelam minum air. Itu pula yang dialami Syifa Nur Afifah Kamal.
Anak Sulung dari empat bersaudara pasangan Didin Kamaludin dan Titin Kartini ini, mengalami semua makna dari pepatah tadi.
Soal jodoh memang tak kan kemana. Syifa dipertemukan dengan seorang penggiat olahraga panahan, Ryan Agung Hendyana dimana Syifa menggeluti olahraga prestasi ini.
Ibu muda yang dengan dua putri cantik Khayla Archery Zahida dan Khansa Archery Azzahra ini, memiliki segudang prestasi.
“Alhamdulillah, semua saya jalani dan dapatkan sangat sempurna, terimakasih ya Allah, semoga Syifa tidak menjadi anak yang melupakan jasa-jasa orang yang mengantar Syifa berprestasi dalam hidup seperti ini,” syukur Syifa kepada PJ Rabu (8/09/2021).
Dia menceritakan, awalnya tertarik dengan panahan, karena Didin Kamudin, sosok ayah yang juga pelatih tinju Jawa Barat ini memperkenalkan Syifa pada panahan.
“Ayah yang bawa Syifa latihan panahan pada tahun 2005. Ga tahu kenapa, padahal adik-adik Syifa malah sama papa dimasukin latihan senam,” kenangnya
Pertanyaan Syifa kini terjawab. Papanya yang memang seorang olahragawan sejati itu, ternyata tahu betul bakat putri sulungnya.
“Ya. Kini Syifa tahu, papa ternyata sangat tahu kemana arah bakat anaknya. Sekarang, Syifa menikmatinya. Terimakasih Papa,” ucap Syifa, meneteskan air mata mengenang kebaikan papanya.
Sukses membawa pulang medali emas pada dua arena PON masing-masing 1 medali emas di PON tahun 2012 dan 2 medali emas di PON 2016, kini Syifa dihadapkan dengan tugas yang sama dengan misi harus meraih medali emas di PON XX Papua.
“Insya Allah doakan saja. Kalau tekad sih ingin memberikan 2 medali emas juga tahun ini pada Jawa Barat,” kata wanita berjilbab itu.
Pada PON Papua kali ini, dia turun di nomor recurve untuk perorangan dan beregu. Berbeda saat persiapan PON sebelumnya yang berjalan lancar tanpa halangan, persiapan PON Papua akibat pandem Covid-19 beberapa program latihan sempat amburadul. Terlebih dimundurkannya pelaksanaan PON yang tadinya 2020 lalu menjadi 2021.
“Syifa harus mengatur latihan disaat pandemi ini. Program latihan juga disodorkan pelatih, lalu tetap menjaga protokol kesehatan dan imun tubuh dengan mengkonsumsi vitamin-vitamin dan makanan bergizi,” tuturnya.
Tinggal menghitung hari menuju ke Papua, Syifa secara yakin sudah menyatakan kesiapannya, seluruh keluarga mendukung penuh, termasuk suami dan kedua putrinya.
‘Tidak ada lagi keraguan, semua sudah dilakukan, amunisi peralatan dan sebagainya sudah diberikan KONI. Lalu Ketua Umum Perpani juga support saya. Beliau selalu memantau latihan kami di lapangan, termasuk motivasi dan dukungan materi, “pungkas Syifa seraya menyebutkan rival terkuat Jatim, DIY dan Jateng.
Semoga berhasil ya. Joel