Gelar Pangan Murah pun disambut antusias warga. Salah satunya, Tita (50) warga Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Ia merasa terbantu dengan adanya pasar murah ini.
“Antre tidak terlalu lama dan harganya pun murah. Selisihnya bisa sampai Rp3.000,” terangnya usai membeli telur.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana menyebut, Gelar Pangan Murah ini sebagai upaya menjaga harga bahan pangan agar tetap stabil jelang bulan Ramadan.
“Menjelang bulan Ramadan ini tentu harga-harga kecenderungannya akan naik. Tetapi mudah-mudahan dengan adanya Gelar Pangan Murah ini kita bisa menekan harga ini stabil tidak ada kenaikan nah ini bermanfaat,” ucapnya.
Beberapa komoditas pangan yang dijual dengan harga murah antara lain: beras medium seharga Rp53.000 per 5 kilogram, MinyaKita (Rp14.000 per liter), gula pasir (Rp14.000 per kilogram), daging rendang (Rp100.000 per kilogram), ayam (Rp37.500 per ekor), bawang merah (Rp28.000 per kilogram).
Juga ada telur ayam yang dibanderol Rp26.000 per kilogram dan aneka sayuran yang dibanderol serba Rp3.000.
Di tempat yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M. Attauriq menyebut, Pemkot Bandung ingin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa stop pangan di kota Bandung aman terkendali.
Menurutnya, inflasi di Kota Bandung saat ini masih dalam status yang terbaik se-Jawa Barat.
“Jadi kami harapkan masyarakat tidak perlu panic buying. Saat ini baik itu harga ataupun ketersediaannya sudah mencukupi,” pungkasnya. ***
Gelar Pangan Murah pun disambut antusias warga. Salah satunya, Tita (50) warga Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Ia merasa terbantu dengan adanya pasar murah ini.
“Antre tidak terlalu lama dan harganya pun murah. Selisihnya bisa sampai Rp3.000,” terangnya usai membeli telur.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana menyebut, Gelar Pangan Murah ini sebagai upaya menjaga harga bahan pangan agar tetap stabil jelang bulan Ramadan.
“Menjelang bulan Ramadan ini tentu harga-harga kecenderungannya akan naik. Tetapi mudah-mudahan dengan adanya Gelar Pangan Murah ini kita bisa menekan harga ini stabil tidak ada kenaikan nah ini bermanfaat,” ucapnya.
Beberapa komoditas pangan yang dijual dengan harga murah antara lain: beras medium seharga Rp53.000 per 5 kilogram, MinyaKita (Rp14.000 per liter), gula pasir (Rp14.000 per kilogram), daging rendang (Rp100.000 per kilogram), ayam (Rp37.500 per ekor), bawang merah (Rp28.000 per kilogram).
Juga ada telur ayam yang dibanderol Rp26.000 per kilogram dan aneka sayuran yang dibanderol serba Rp3.000.
Di tempat yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M. Attauriq menyebut, Pemkot Bandung ingin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa stop pangan di kota Bandung aman terkendali.
Menurutnya, inflasi di Kota Bandung saat ini masih dalam status yang terbaik se-Jawa Barat.
“Jadi kami harapkan masyarakat tidak perlu panic buying. Saat ini baik itu harga ataupun ketersediaannya sudah mencukupi,” pungkasnya. ***
Gelar Pangan Murah pun disambut antusias warga. Salah satunya, Tita (50) warga Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Ia merasa terbantu dengan adanya pasar murah ini.
“Antre tidak terlalu lama dan harganya pun murah. Selisihnya bisa sampai Rp3.000,” terangnya usai membeli telur.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana menyebut, Gelar Pangan Murah ini sebagai upaya menjaga harga bahan pangan agar tetap stabil jelang bulan Ramadan.
“Menjelang bulan Ramadan ini tentu harga-harga kecenderungannya akan naik. Tetapi mudah-mudahan dengan adanya Gelar Pangan Murah ini kita bisa menekan harga ini stabil tidak ada kenaikan nah ini bermanfaat,” ucapnya.
Beberapa komoditas pangan yang dijual dengan harga murah antara lain: beras medium seharga Rp53.000 per 5 kilogram, MinyaKita (Rp14.000 per liter), gula pasir (Rp14.000 per kilogram), daging rendang (Rp100.000 per kilogram), ayam (Rp37.500 per ekor), bawang merah (Rp28.000 per kilogram).
Juga ada telur ayam yang dibanderol Rp26.000 per kilogram dan aneka sayuran yang dibanderol serba Rp3.000.
Di tempat yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M. Attauriq menyebut, Pemkot Bandung ingin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa stop pangan di kota Bandung aman terkendali.
Menurutnya, inflasi di Kota Bandung saat ini masih dalam status yang terbaik se-Jawa Barat.
“Jadi kami harapkan masyarakat tidak perlu panic buying. Saat ini baik itu harga ataupun ketersediaannya sudah mencukupi,” pungkasnya. ***
Gelar Pangan Murah pun disambut antusias warga. Salah satunya, Tita (50) warga Cibeunying Kidul, Kota Bandung. Ia merasa terbantu dengan adanya pasar murah ini.
“Antre tidak terlalu lama dan harganya pun murah. Selisihnya bisa sampai Rp3.000,” terangnya usai membeli telur.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Bandung Yunimar Mulyana menyebut, Gelar Pangan Murah ini sebagai upaya menjaga harga bahan pangan agar tetap stabil jelang bulan Ramadan.
“Menjelang bulan Ramadan ini tentu harga-harga kecenderungannya akan naik. Tetapi mudah-mudahan dengan adanya Gelar Pangan Murah ini kita bisa menekan harga ini stabil tidak ada kenaikan nah ini bermanfaat,” ucapnya.
Beberapa komoditas pangan yang dijual dengan harga murah antara lain: beras medium seharga Rp53.000 per 5 kilogram, MinyaKita (Rp14.000 per liter), gula pasir (Rp14.000 per kilogram), daging rendang (Rp100.000 per kilogram), ayam (Rp37.500 per ekor), bawang merah (Rp28.000 per kilogram).
Juga ada telur ayam yang dibanderol Rp26.000 per kilogram dan aneka sayuran yang dibanderol serba Rp3.000.
Di tempat yang sama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M. Attauriq menyebut, Pemkot Bandung ingin memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa stop pangan di kota Bandung aman terkendali.
Menurutnya, inflasi di Kota Bandung saat ini masih dalam status yang terbaik se-Jawa Barat.
“Jadi kami harapkan masyarakat tidak perlu panic buying. Saat ini baik itu harga ataupun ketersediaannya sudah mencukupi,” pungkasnya. ***