BANDUNG, PelitaJabar – Ketua DPRD Kota Bandung, H. Tedy Rusmawan, AT., M.M., mengapresiasi vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di SDN 006 Buah Batu, Jalan Ibrahim Adjie, Kota Bandung.
‘Kami mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi dosis kedua bagi pelajar di SDN 006 Buah Batu berjalan tertib dan lancar sesuai dengan SOP. Di mana, sebelumnya penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 dosis pertama relatif hampir mencapai 100 persen,’ papar Tedy disela kegiatan, Rabu 26 Januari 2022.
Dirinya berharap, vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk anak-anak usia 6-11 tahun dapat didahulukan. Sebab, pelajar usia 12 tahun sudah lebih dulu melaksanakan vaksinasi.
Tedy juga bersyukur, sejauh ini tidak ada kendala dan keluhan yang dialami oleh para pelajar sebagai dampak Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Sehingga, ia berharap vaksinasi ini dapat mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok di Kota Bandung.
Dia mengingatkan, selepas sekolah, para pelajar diimbau langsung pulang ke rumah.
‘Termasuk juga kepada para orang tua juga saya sampaikan seperti itu, sehingga mudah-mudahan pandemi Covid-19 varian Omicron di Kota Bandung tidak berkembang, dan tentunya dapat kita kendalikan,’ ucapnya.
Ia berpesan agar peningkatan kewaspadaan harus menjadi prioritas utama bersama. Hal itu terkait dampak meningkatnya kasus varian Omicron terhadap penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), meskipun hingga saat ini belum ada kebijakan penghentian PTMT akibat situasi tersebut.
Sementara Kepala SDN 006 Buah Batu, Oom Maemunah mengatakan, jumlah peserta vaksinasi dosis kedua bagi pelajar diikuti sebanyak 999 dari total 1120 murid. Sisa murid tersebut merupakan siswa usia 12 tahun yang telah melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19 lebih dulu.
‘Kegiatan vaksinasi dosis kedua ini berlangsung hanya satu hari ini, dan diikuti oleh 999 murid, yang merupakan sisa dari total siswa kami yang telah lebih dulu mengikuti vaksinasi. Selain itu, vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan di kami sudah 97 persen, karena ada beberapa guru yang memiliki komorbid, sehingga tidak bisa divaksin,’ pungkasnya. ***