BANDUNG, PelitaJabar – Bendung Pundong yang terletak di Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta, mengairi areal persawahan seluas 1.111 hektare, perlu perhatian.
Pasalnya, bendungan yang dibangun sejak 1914-1918 itu, mengairi empat kecamatan, Cempaka, Bungursari, Kota baru dan Jatisari.
“Bendung ini perlu perhatian serius, selain debit airnya tak pernah kering, petani di areal tersebut merasakan manfaatnya,” ungkap anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jabar Daddy Rohanady Sabtu (15/08/2020).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun sangat disayangkan, pintu air bendungan itu tidak bisa dinaik turunkan karena pintunya bengkok.
Dikatakan, di hilir Bendung Pundong terdapat Situ Cibodas yang luasnya sekitar 5 hektare. Dari bendung menuju situ jaraknya 7,2 kilometer.
Sepanjang itulah saluran primer yang lebarnya lebarnya 4,5–5 meter. Debit airnya tak pernah kering. Dengan demikian, petani bisa menanam padi dua kali setahun.
“Saya cukup prihatin. Bagaimana mungkin bisa memperbaiki pintu air besi yang rusak jika pada APBD murni 2020 hanya dianggarkan Rp 134 juta. dari APBD?” ujar anggota dapil Cirebon-Indramayu itu lagi saat kunjungan kerja ke Bendungan Pundong Selasa pekan lalu.
Jika air untuk sawah tersedia, tentunya petani menjadi lebih sejahtera. Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar pun pasti meningkat. Dengan demikian, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jabar pun pasti meningkat,
“Kalau IPM meningkat, logikanya, mestinya Indeks Kebahagiaan juga naik. Jadi, nantinya masyarakat Jabar akan merasa bahwa visi Gubernur Ridwan Kamil ingin mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin bukan sekadar isapan jempol belaka. Jadi, mereka akan merasa visi tersebut benar-benar menjadi komitmen, bukan komat-kamit temen,” pungkasnya. Mal