Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Fazar Supriadi Sentosa mengungkapkan, launching bertujuan menyebarkan informasi mengenai BKB HIU di tingkat kabupaten dan kota se Jabar.
“BKB HIU merupakan strategi pembangunan manusia sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) guna mewujudkan generasi emas,” bebernya disela acara.
Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan asah, asih, dan asuh bagi optimalisasi seluruh aspek perkembangan anak sejak dalam kandungan.
“Indeks Pembangunan Manusia kita menempati urutan 111 di dunia. Khusus di Asia Tenggara, posisi IPM kita nomor dua dari bawah,” ungkap Fazar.
Salah satu pemicu rendahnya kualitas pembangunan manusia akibat masih tingginya prevalensi stunting.
Pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa ditekan menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.
“Visi Indonesia Emas pada 2045 mendatang tidak akan tercapai jika anak-anak kita tumbuh dalam keadaan stunting. Karena itu, menjadi kewajiban kita untuk bersama-sama menekan angka stunting, khususnya dengan cara melakukan pencegahan sejak hulu, jauh sebelum anak lahir,” papar Fazar.
BKB HIU menyelenggarakan kegiatan kelas pengasuhan bagi keluarga dengan ibu hamil dan anak usia 0-23 bulan (Baduta).
“Dengan adanya program ini diharapkan peran para pihak dari pusat hingga desa dan kelurahan dapat mendukung penyelenggaraan kegiatan kelas pengasuhan bagi keluarga dengan ibu hamil dan baduta yang dilakukan oleh kader BKB yang akan memberikan kontribusi dalam pencapaian penurun angka astunting sebesar 14 persen pada 2024,” jelas Fazar.
Sementara Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih mengaku bangga daerahnya terpilih menjadi lokasi kick-off launching BKB HIU di Jawa Barat.
Terlebih BKB Wijaya Kusuma sebelumnya telah dikukuhkan sebagai BKB terbaik di Jawa Barat dan juara harapan di tingkat nasional.
“Ini menjadi kado yang indah bagi Ibu yang akan mengakhiri tugas sebagai wali kota 11 hari lagi. Harapan I itu berarti urutan keempat secara nasional, urutan keempat dari 500 lebih kabupaten dan kota di Indonesia,” pungkasnya.
Hadir Direktur Bina Keluarga dan Anak BKKBN Irma Ardiana.
Dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat, tercatat sudah 19 memiliki BKB HIU, dua di antaranya diluncurkan lebih awal. ***