BANDUNG, PelitaJabar — Guna mewujudkan rekonsiliasi pasca konflik antara warga negeri (desa) Hualoy dan Latu, Satgas Yonif 711/Rks menggelar khitanan massal dan trauma healing.
Pasca konflik, Satgas Yonif 711/Rks telah melakukan beberapa kegiatan seperti pengobatan gratis, trauma healing (pemulihan trauma) kepada anak-anak serta memberikan hal-hal positif seperti pelatihan kesenian Marawis kepada para pemuda kedua negeri.
“Ini merupakan bagian dari rekonsiliasi damai Latu-Hualoy, yang sebelumnya telah dilakukan pengobatan keliling gratis, trauma healing, pelatihan Marawis bersama pemuda dan penyuluhan Kamtibmas,” jelas Dansatgas Yonif 711/Rks, Letkol Inf Fanny Pantouw, M.Tr.Han.,M.I.Pol., melalui rilisnya di Maluku, Sabtu (6/49)
Dikatakan, pada Rabu (3/4) bertepatan Isra Mi’rad, Satgas melakukan kegiatan Baksos dengan cara agak berbeda yaitu dengan mengedepankan kearfian lokal berupa khitanan gratis diawali dengan Tahlilan dan kirab Hadrah tabunan rebana dan alunan shalawat.
Pada kesempatan ini Fanny Pantouw menjelaskan semua agama mengajarkan anti kekerasan dan cinta damai.
Sementara itu, pejabat Negeri Hualoy, Hasyim Tubaka, S.H. dirinya mengucapkan terima kasih kepada Satgas TNI atas terselenggaranya Baksos ini, karena dengan kegiatan ini sangat meringankan beban masyarakat yang ingin mengkhitan anaknya.
“Keterlibatan dan kedekatan Satgas Yonif 711/Rks terhadap masyarakat sangatlah baik terutama terhadap ketiga Negeri ini (Negeri Latu, Hualoy dan Tumalehu).
Kegiatan dihibur penampilan kesenian Marawis gabungan Satgas Yonif 711/Rks dengan pemuda dan Ibu-Ibu Majelis Ta’lim Negeri Hualoy. Mal