JAKARTA, PelitaJabar – Berbagai cara dilakukan agar penyebaran berita bohong dapat dicegah, setidaknya minimalisir. Menyadari betapa bahayanya berita hoax, Kementerian Perhubungan menggandeng organisasi pers seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
“Saya pikir di masa pandemi, khususnya media mainstream suatu mitra sangat strategis bagi Kemenhub. Informasi oleh anggota PWI memberikan sosialisasi dan edukasi publik untuk sektor transportasi,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat pertemuan virtual dengan Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari, Senin sore, (10/08/2020).
Transportasi saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Karenanya kebutuhan menginformasikan tentang kegiatan transportasi itu menjadi penting.
“Kita melihat bahwa proses edukasi ini juga dibutuhkan sekarang,” tambah Budididampingi Staf Ahli Menhub Adita Irawati dan Plt. Karo KIP Kemenhub Robby Karoren.
Sehingga banyak sekali tugas-tugas harus dilakukan PWI dan Kemenhub untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pada masa adaptasi baru berkaitan dengan Covid-19.
“Presiden berulang-ulang menyampaikan di satu sisi kita tidak pernah meninggalkan atau kita sangat konsen dengan Covid-19 dengan ptokotol kesehatan,” cetusnya.
Sementara melihat perkembangan konten media sosial saat ini cenderung memanfaatkan untuk tujuan tertentu yang tidak benar. Maka kehadiran media mainstream dinilai sebagai penyimbang.
“Kami sangat membutuhkan dukungan rekan-rekan PWI, agar media sosial yang punya kecenderungan menyampaikan berita bohong itu dapat dilawan dan kalau bisa dapat ditiadakan,” tambahnya.
Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari menyambut baik ajakan Kementrian Perhubungan mengatasi maraknya pemberitaan bohong pada media sosial di tengah musibah bencana non alam ini.
PWI juga bersyukur Menhub Budi Karya Sumadi sudah kembali sehat setelah sebelummya sempat dinyatakan positif Covid-19.
“Sinergitas dapat tetap kita jaga dengan Kementerian Perhubungan selama ini,” pungkas Atal. ***