BANDUNG, PelitaJabar – Pesawat Cesna yang sedang melakukan maintenance di Bandara Husein Satranegara, terbakar dan merambat ke salah satu gedung karena tumpahan feul.
Akibatnya, 4 korban mengalami luka berat, dilarikan ke RS Rajawali dan RS Santosa. Sementara 1 lainnya shock dibawa ke klinik Lanud Husein Sastranegara, sedangkan korban selamat 8 orang
Menurut informasi yang berhasil dirangkum, pada saat pesawat Cesna selesai melakukan maintenance, teknisi memberi informasi kepada ATC untuk melakukan pengecekan ulang terhadap komponen-komponen yang sudah diperbaiki.
Selanjutnya dilakukan start engine untuk memastikan pesawat tersebut layak terbang. Nah, saat engine pesawat menyala tiba-tiba terjadi percikan api di engine No.1, teknisi yang melihat adanya percikapan api langsung memadamkan api menggunakan APAB (Alat pemadam api beroda).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu latihan penanganan emergency dilapangan dengan tujuan melatih apabila ini terjadi di bandara.
‘Sehari – hari kita melatihkan secara teori dikelas, secara skup skup kecil kita melaksanakan latihan, dengan latihan ini kita latihkan secara bersama sama siapa berbuat apa, kemudian bagaimana penanggulangannya, itu yang kita latihkan disini,’ papar Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb I Gusti Putu Setia D, disela simulasi penanganan emergency di lapangan, di Bandara Husein Sastranegara Kamis 7 Juli 2022.
Dia melanjutkan, terdapat tim yang akan menilai kekurangannya, karena tentu saja dalam setiap kegiatan harus mencari apa saja kekurangan dari kita.
‘Kita perbaiki apa kekurangannya, memang ini kita tidak harapkan tapi seandainya ini terjadi kita sudah siap dengan penanganan terbaik,’ tuturnya.
Sementara EGM Bandara Husein Sastranegara Cin Asmoro mengungkapkan, latihan Partial Exercise tersebut sesuai dengan ketentuan, dilaksanakan 1 tahun sekali.
‘Pesawat Cesna yang terbakar ini, untuk menguji prosedur personil dan fasilitas, dimana yang sudah dituangkan dalam dokumen ini yang kita uji dan akan kita evaluasi,’ pungkas Cin.
Kegiatan ini didukung Lanud Husein Sastranegara yang melibatkan puluhan personil serta anggota komite. ***