BANDUNG, PelitaJabar – Menurut data, sedikitnya 41 juta orang meninggal dunia akibat penyakit kronis. Tak heran, Asuransi Prudential membayar klaim sebesar Rp 1,8 Triliun sepanjang 2024.
“Sekitar 41 juta orang meninggal setiap tahun didunia akibat penyakit kritis, dimana Rp 1,1 triliun untuk membayar klaim meninggal dunia. Sementara Rp 900 miliar untuk klaim penyakit kritis,” jelas Herwin Bustaman, Chief Distribution Officer Prudential Syariah menjawab PJ saat perkenalkan PRUCritical Amanah, Perlindungan Menyeluruh terhadap Risiko Penyakit Kritis Sejak Tahap Awal, di Bandung 20 Februari 2025.
Menurutnya, proteksi kesehatan melalui asuransi sangat penting. Dia mencontohkan kondisi di luar negeri, dimana masyarakatnya sadar akan manfaat asuransi.
“Kesadaran masyarakat untuk berasuransi di Indonesia masih sangat rendah. Itu menjadi salah satu kendala di negara berkembang. karena yang punya asuransi baru sekitar 2 persen,” bebernya.
Karena itu, melihat perkembangan di masyarakat terkait penyakit kronis, Prudential Syariah meluncurkan PRUCritical Amanah sejak September 2024 lalu, Perlindungan Menyeluruh terhadap Risiko Penyakit Kritis Sejak Tahap Awal.
“Masyarakat kita banyak yang mau masuk asuransi namun asuransi syariah. Karena itu, dengan produk ini, bisa mengcover penyakit-penyakit kronis seperti kanker dan jantung dan stroke,” tambah Herwin.
PRUCritical Amanah menawarkan tiga manfaat utama.
“Manfaat utama dari PRUCritical Amanah meliputi perlindungan komprehensif untuk penyakit kritis sejak tahap awal, bebas pembayaran kontribusi sejak terdiagnosis tahap awal dan manfaat akhir kepesertaan sebesar hingga 100% santunan asuransi.” pungkas Ika Meynita, Head of Product Management Prudential Syariah.
PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) melalui produk ini, juga menyediakan plan yang memberikan manfaat akhir kepesertaan hingga 100% Santunan Asuransi yang akan diterima peserta pada usia 85 tahun dan manfaat tersebut dapat digunakan untuk kelangsungan hidup di masa depan. ***