BANDUNG, PelitaJabar – Keberangkatan atlet Jawa Barat untuk berlatih ke Korea merupakan salah bentuk ikhtiar kontingen Jawa Barat mewujudkan target “Jabar Hattrick” pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut-Aceh tahun 2024.
“Walaupun nanti disisi lain dari segi anggaran juga akan meningkat, karena gizi, protein, kalori akan masuk hitungan level tinggi,” ucap Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat pelepasan Pemusatan Latihan di Korea Selatan dalam rangka “Jabar Hattrick” PON XXI Sumut – Aceh 2024 di Aula Barat Gedung Sate, Jumat (05/07/04).
Demi masa depan atlet-atlet Jabar, masih kata Pj Gubernur yang sangat perhatian dengan olahrga prestasi ini, hal tersebut memang harus terpenuhi.
“Memang cara untuk meningkatkan prestasi itu bagi atlet adalah berlatih dengan disiplin serta asupan gizi yang memadai. Hal itu memang merupakan progres atlet yang ingin meraih prestasi,” ucapnya.
Atlet Jabar yang ke Korea, kata Bey jangan berharap bisa jalan-jalan.
“Saya yakin dengan disiplin yang tinggi, jangan harap atlet kita bisa berfikir jalan-jalan kesana. Latihan pasti dijalani dengan disiplin yang ketat,” tambahnya.
Disebutkan jika PON hanyalah sasaran antara.
“Target atlet Jabar adalah ingin mencapai prestasi yang lebih tinggi. Bisa menuju Sea Games ataupun Asian Games. Jadi kita jangan hanya mengejar target Nasional saja. Namun juga level Internasional,” ujarnya.
Dia mengapresiasi terhadap kinerja KONI Jabar pimpinan Prof Budiana yang dinilainya sangat baik dalam mempersiapkan kontingen Jawa Barat menghadapi PON di Sumut-Aceh.
“Apa yang sudah dilakukan KONI sudah bagus. Justru saya punya hutang untuk mengunjungi latihan atlet,” kata Bey.
Sementara Ketua Umum KONI Jabar Prof. M. Budiana mengatakan harapan dari Pak PJ Gubernur adalah bentuk dari harapan orangtua pada anaknya.
“Ini harus direspon positif oleh para atlet. Dan yang tak kalah penting adalah Pak Pj Gubernur berharap ada transformasi knowledge,” tutur Prof. Budiana.
Ditambahkan, pelepasan pemusatan latihan ke Korea Selatan sesuai dengan schedule dan juga mendapat dukungan positif dari Pj Gubernur.
“Para atlet juga didampingi pelatih lokal. Dengan demikian pelatih lokal ini juga bisa menyerap kemampuan atlet-atlet Korea yang kebetulan diatas rata-rata pelatih Jabar. Termasuk juga sisi sainsnya,” bebernya.
Mudah-mudahan yang baru saja pulang menunaikan ibadah Haji ini, semua bisa terjadi.
“Tidak hanya sekadar gugur kewajiban. Kami pun berharap hasilnya bukan jangka waktu pendek hanya kepentingan PON XXI saja. Tapi juga jangka panjang. Saat ini ada sekitar 70 persen atlet Jabar yang ikut Try-Out dan training camp (TC),” harapnya.
Dijelaskan, Korea bukan satu-satunya tempat training camp atlet Jabar jelang PON. Karena ada beberapa negara lain. Sebut saja Malaysia, Thailand dan Cina. Bahkan ada juga yang ikut kejuaraan-kejuaraan Internasional.
“Cabor dayung misalnya, sampai ke Rusia, Makao, Hongkong, Singapore dan Vietnam. Kemudian ada wushu yang ke China,” sebut Prof Budiana.
Dengan Korea katanya ada program Government to Government (G to G) antara Pemprov Jabar dengan Provinsi Gyeosangbuk-do.
Cabor yang TC ke Korea adalah panahan (latihan di Yecheon), panjat tebing (Gwangju), judo, gulat dan anggar (SMA Olahraga Gyeongsangbuk-do), tinju (Korean Boxing GymnasiumYeongju) dan taekwondo (Gyeongil University).
Target medali emas panahan dan panjat tebing 2 emas, judo 5 emas, gulat 3 emas, tinju dan anggar 2 emas serta taekwondo 8 emas. Total 24 medali emas. Joel