BANDUNG, PelitaJabar – Ketua Umum Panitia Pusat (PP) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XIV Tahun 2022 Jawa Barat, Dr.M. Budiana, SI.P. MS memberikan penghargaan dan apresiasi atas inisiatif dan kreatifnya memberlakukan “ticketing” menyusul membludaknya penonton di Venue pertandingan Cabang Olahraga Bolavoli di GOR Gotong Royong Kabupaten Subang.
Yang dilakukan dalam bentuk penanganan melalui mekanisme atau metode ticketing di venue bolavoli Kabupaten Subang Porprov XIV tahun 2022 ini, saya pikir itu langkah kreatif yang luar biasa,’ ucap M Budiana, di ruang KOMINFO KONI Jabar, Rabu 2 Oktober 2022.
Calon kuat Ketua Umum KONI Jabar mendatang melanjutkan, secara pribadi dan Ketua PP Porprov pun sangat mengapresiasi.
‘Kendati pun itu diberlakukan untuk saat sementara tuan rumah bertanding,’ katanya.
Dijelaskan Dekan Fisip Unpas ini, fenomena pada saat tuan rumah bermain itu tidak hanya di bolavoli.
‘Karena waktu itu kebetulan saya dan pak Irfan (Humas KONI Jabar), menyaksikan sepakbola putra di Jalak Harupat lalu futsal di Garut. Saat kami menonton dan monitoring itu pas tuan rumah bermain, responnya berbeda. Namanya juga tuan rumah, gimana gitu penontonnya,’ ujar Budiana setengah bertanya.
Berbeda dengan bola voli, yang menurut dia sudah terbukti terjadinya pelemparan botol plastik.
‘Walau pun hanya satu kali pelemparan, tapi saya sudah ber-statemen pada teman-teman, prinsipnya kami PP Porprov dan sembilan Panitia Daerah (Panda) itu dan kami intruksikan jangan menganggap sepele persoalan-persoalan sepele. Jangan membiasakan terus yang biasa dilakukan,’ tegasnya.
Yang penting itu menurut Budiana harus melihat yang namanya Standar Operasional Prosedur (SOP) atau yang mendekati SOP dalam pelaksanaan pertandingan.
‘Agar ini mah amit-amit kalau sekali waktu terjadi sesuatu yang harus diantisipasi, maka panitia pertandingan, panitia daerah, TD Cabor dan PP Porprov yang paling atas itu telah melakukan langkah-langkah preventif dan kreatif,’ ingatnya.
Dia menyarankan kepada teman Panda di 8 daerah Kabupaten dan kota lainnya terutama dalam cabang olahraga yang pertama dan massanya banyak.
Kedua yang beradu fisik apalagi beladiri ini harus diperhatikan dan bisa mencontoh seperti yang Panda Subang lakukan.
‘Panda Subang betul-betul memperhatikan keselamatan manusia secara keseluruhan beriku diamankannya venue itu. Ticketing bukan berbayar. Tidak hanya membatasi jumlah penobton yang masuk ke venue pertandingan,’ ingat Budiana.
Selain gelang, tuan rumah penyelenggara juga menyiapkan layar TV di luar venue untuk konsentrasi penonton di luar.
Budiana kembali mengingat agar panitia tidak hanya mengatur manusia. Tapi juga kendaraan.
“Selain manusia, kendaraan juga diatur. Jadi kendaraan siapa pun, itu tidak boleh masuk mendekati gedung pertandingan, harus di luar. Seperti GOR Gotong Royong Subang yang ada pembatas besinya, nah mobil harus di.luar itu. Yang boleh di dalam hanya satu yaitu ambulan,’ pungkasnya. Joel