BANDUNG, PelitaJabar –
Efisiensi anggaran berimbas juga pada dunia olahraga prestasi. Buktinya banyak Cabang Olahraga (Cabor) yang akan melaksanakan agenda Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun ini, — harus “memutar otak” untuk menggelarnya.
“Efisiensi anggaran yang dilakukan Pemerintah menjadi tantangan untuk organisasi, bagi keberlangsungan organisasi itu,” kata Wakil Ketua II Pengurus Provinsi (Pengprov) Federasi Olahraga Karate – Do Indonesia (FORKI) Jawa Barat Arief Hardiana kepada PJ Minggu malam 4 Mei 2025.
Kepala Sekolah SMAN 1 Soreang ini berupaya kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan harus dilakukan secara menyeluruh, transparan dan kredible.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tanpa mengurangi esensi dari keprestasian atlet karate Se-Jawa Barat yang akan berlaga di Porprov nanti. Itu saya rasa yang terpenting,” tambahnya.
Cabor karate, tambah Arief, tentunya harus tegak lurus dalam melakukan pembinaan.
“Jika terjadi seperti ini yaitu efisiensi, maka makna sebagai pengurus nyata terlihat disini. Apa yang harus kita lakukan,” ucapnya.
Terkait pelaksanaan BK Porprov Cabor karate, BK dilakukan secara seri. Tepatnya di seri Sirkuit Jawa Barat.
BK akan berlangsung dalam empat seri yang dijadwalkan pada Mei, Juli, September, dan Desember 2025.
Sedangkan Atlet yang lolos akan ditentukan berdasarkan peringkat dalam sistem ranking World Karate Federation (WKF).
“BK untuk Cabor karate berbeda dengan Cabor lainnya. Dari empat seri itu akan ditentukan atlet yang lolos serta ditentukan berdasarkan ranking,” jelas Arief.
Porprov tahun 2026, cabor karate akan berlangsung di Kota Depok sesuai SK Porprov
Disinggung nomor yang dipertandingkan, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jabar ini menyebutkan jumlahnya sama dengan Porprov sebelumnya.
“Sama dengan nomor pertandingan Porprov sebelumnya tahun 2022 yaitu 17 nomor pertandingan. Masing-masing 9 nomor untuk putra dan 8 nomor untuk putri. Setiap Pengcab FORKI Kabupaten dan Kota diperbolehkan mengirimkan satu atlet per nomor pertandingan. Sementara pelatih yang mendampingi atlet wajib memiliki sertifikasi resmi,” papar Arief.
Batasan usia atlet untuk nomor kumite maksimal berusia 23 tahun.
Sedangkan untuk nomor kata, batas usia maksimal adalah 25 tahun.
“Usia minimal peserta adalah 17 tahun pada saat pelaksanaan Porprov tahun 2026. Ini juga perlu saya sampaikan,” pungkasnya. Joel