Warna emas melambangkan keinginan dan doa untuk mencapai masa emas atau kesuksesan, serta melambangkan perjalanan spiritual menuju Sang Khalik.
Filosofi itulah yang diangkat dalam Pameran Lukisan “Pulau Emas” Mengenang 22 tahun Ropih Berkarya oleh Kurator Pameran Pulau Emas, Rahmat Jabaril.
Konsep pulau emas, sudah menjadi acuan ideologis Ropi Amantubillah dalam berkesenian.
‘Pulau emas bukan diartikan secara harfiah, tapi bagaimana kita menjunjung pemahaman tentang jati diri manusia,’ ujarnya saat pembukaan Pameran, Minggu 7 Agustus 2022.
Dikatakan, pameran Pulau Emas bukan sekedar memajang karya lukisan, melainkan memberikan pesan tentang jalan hidup manusia untuk mencapai kedamaian dan ketenangan.
‘Ada sesuatu yang disampaikan oleh Abah (Ropih Amantubillah) berkaitan dengan jalan hidup umat manusia. Ini penting buat generasi muda melihat karya ini, bagaimana mencapai kedamaian dan ketenangan dalam hidup,’ paparnya.
Sementara Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Nuzrul Irwan Irawan mengapresiasi solo exhibition Pulau Emas karya Abah Ropih.
‘Kami mengapresiasi pameran ini dalam rangka mengenang 22 tahun karya beliau. Hal yang harus diteladani meninggalkan spiritkultural untuk mencapai cita-cita bangsa membangun manusia yang kreatif dan berbudidaya luhur,’ tegasnya.***