BANDUNG, PelitaJabar – Pelatih dan manejer harus tetap mengawasi dan memantau perkembangan para atletnya Jangan dibiarkan diam. Apalagi tidak adanya “kontak” sama sekali alias lose -control dengan para atlet.
“Saya ingatkan kepada teman-teman pelatih dan manejer, kita liburkan atlet dari sentralisasi Pelatda, bukan berarti mereka kita “lepas” membiarkan tanpa pengawasan,” tegas Ketua NPCI Jawa Barat Supriatna Gumilar kepada PJ.Com Jumat (20/03/2020).
Dirinya mengingatkan, para pelatih dan manejer semua Cabang olahraga (Cabor) Pelatda Peparnas Jabar, agar selalu menjaga komunikasi dengan para atlet. Terlebih saat ini teknologi sudah canggih sehinga komunikasi dan koordinasi dapat dilakukan dengan mudah.
“Kontrol atlet berlatih sehingga kita tahu apakah program latihan yang diberikan dilaksanakan atau tidak,” ucapnya didampingi Sekum NPCI Jabar Agung Fajar Bayu Ajie.
Sejak merebaknya virus corona, Ketua Umum NPCI Jabar atas surat edaran Gubernur dan koordinasi dengan pihak Dispora Jawa Barat, menghentikan sementara Pelatda Peparnas terhitung tanggal 19 hingga 31 Maret 2020.
Sementara manejer tim judo Pelatda Peparnas Jabar Kang Jumono mengatakan kalau dirinya selalu melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pelatih dan atlet.
“Alhamdulillah, saya menjalankan apa yang disampaikan Pak Ketua. Sebelum ke atlet, saya selalu tanya dulu ke pelatih bagaimana perkembangan atlet sejak dipulangkan, kalau sudah dapat info, saya melanjutkan komunikasi dengan para atlet” jelas Jumono.
Vicinanda Rinaldi, pelatih kepala tim Pelatda Peparnas Judo mengatakan bahwa dirinya telah memberikan program latihan.
“Program latihan yang harus dilakukan atlet selama di rumah menitik beratkan muscular endurance (daya tahan otot). Latihan ini sangat bisa dikerjakan di rumah. Pokoknya, “Siap” laksanakan Pak Ketua,” pungkasnya. Joel
–