BANDUNG, PelitaJabar – Langkah bank bjb mencegah dan memberantas korupsi, mendapat apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu dibuktikan pengumuman resmi dari KPK, bank bjb masuk ke dalam daftar lima besar finalis ajang Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) Terbaik 2020.
bank bjb bersaing memperebutkan status terbaik menghadapi empat finalis lainnya pada kategori BUMN/BUMD. Ajang tersebut juga rangkaian peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia (HAKORDIA) yang jatuh 9 Desember.
Direktur Kepatuhan bank bjb Agus Mulyana mengatakan, keberhasilan bank bjb menjadi finalis dalam ajang antikorupsi paling bergengsi ini tidak terlepas dari komitmen dan dukungan penuh bank bjb dalam pemberantasan korupsi.
“Ibarat penyakit, korupsi akan menjalar dan menggerogoti seluruh bagian tubuh dan menciptakan kelumpuhan bahkan kehancuran bagi sebuah bangsa. Karena itu, korupsi harus dicegah. bank bjb melalui Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) yang dimiliki perusahaan, mencoba melakukan upaya pencegahan korupsi sejak dini dan memberantas potensi-potensi fraud hingga ke akar-akarnya demi terhindar dari bahaya korupsi yang tidak hanya melawan hukum dan moral namun juga menciptakan kerusakan struktural,” kata Agus.
Berbagai langkah pencegahan dan pemberantasan korupsi ini merupakan pengejawantahan dari komitmen bersama yang telah dijalin bank bjb dengan KPK tentang PPG dan perluasan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada tahun 2011.
Seluruh finalis mengikuti tahapan presentasi dan penjurian babak final pada 1–3 Desember 2020 secara daring sesuai kategori masing-masing, dimulai dari kategori pemerintah daerah pada hari pertama. Selanjutnya, kategori kementerian/lembaga dan hari ketiga untuk kategori BUMN/BUMD.
SINERGITAS
Manajemen bank bjb menerima perwakilan dari KPK guna sinergi seperti peningkatan kompetensi di internal bank bjb, penyusunan aturan conflict of interest, upaya mendorong optimalisasi penerimaan daerah dan pencegahannya.
Atas hal ini desa/daerah akan dibantu oleh bank bjb tentang digitalisasi terhadap bantuan tunai desa tersebut, agar lebih akuntable dan transparan serta diharapkan hal ini pun bisa menjadi menjadi pilot project untuk program smart village.
Adapun perwakilan KPK antara lain Niken Ariati, Tri Budi Rachmanto, dan Tri Desa Adi Nurcahyo Tim Kasatgas Korsupgah Korwil V KPK yang diterima oleh seluruh jajaran Direksi bank bjb di Kantor Pusat bank bjb, Bandung (10/12).
Direktur Utama bank bjb mengatakan Sinergi antara bank bjb dan KPK diharapkan dapat mengoptimalisasi pendapatan daerah.
“Selain itu juga meningkatkan pemberantasan korupsi melalui langkah-langkah programatik serta pengawasan sejalan visi bank bjb dalam mendukung tata kelola keuangan yang transparan demi mendongkrak kemajuan daerah,” pungkasnya. ***