BANDUNG, PelitaJabar— PT Len Industri (Persero) dan PT Pelni melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Perjanjian Kerjasama antara Len dengan anak usaha Pelni, PT Pelita Indonesia Djaya Corporation (PIDC), di Kantor Pusat Len Bandung, Jumat (11/5). MoU dilakukan Direktur Utama Len Zaky Gamal Yasin dengan Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L. Tobing disaksikan manajemen kedua BUMN.
Proyek berkisar Rp 100 miliar itu meliputi pembangunan sarana dan prasarana telekomunikasi dan informasi secara bertahap sampai total 26 kapal penumpang. Selain itu Len kan menggelar layanan wifi di area anjungan, kantor kapal serta Pelni Mart. Len membangun infrastrukturnya dan Pelni melalui anak perusahaannya (PIDC) berperan sebagai pelaksana operasionalnya.
“Len dan Pelni bekerjasama membangun sistem komunikasi kapal, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada penumpang serta sistem monitoring untuk kapal milik Pelni.” jelas Zaky Gamal Yasin disela kegiatan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara, Insan Purwarisya L. Tobing menjelaskan, teknologi di Pelni pada eranya luar biasa. Kapal kapal Pelni di produksi antara 20-25 thn yang lalu. Pesaing Pelni bukan hanya kapal kapal, tapi pesawat udara juga.
“Pekan lalu kita berangkatkan 1200 orang pekan ke Makassar, meski waktu dua hari namun masih banyak masyarakat yang menggunakan jasa kapal laut. Sementara tiket pesawat sudah dua juta,” kata Insan.
Dia membeberkan masalah sinyal ditengah laut. Menurutnya, jika pihaknya ingin berkomunikasi dengan nakhoda, harus menggunadakan radar pantai. “Teknologi itu luar biasa, dan MoU hari ini bukan sesuatu yang baru, dan tidak hanya upgrade teknologi, kami juga perlu upgrade sdm, sebagus apapun alatnya kalau sdm kurang, juga kurang optimal,” tambah Insan.
Proyek ditargetkan selesai tahun ini. “Target selesai tahun ini untuk lima-enam kapal. Kami ingin meningkatkan alat telekomunikasi untuk antisipasi, termasuk WiFi, kita akan berikan layanan premium. Proyeknya cukup lumayan hampir Rp 100 miliar untuk 26 kapal,” pungkasnya.
Perjanjian kerjasama diantaranya sistem jaringan indoor BTS Multi Operator, penumpang dengan akses Telepon Seluler, Pembangunan Sistim Navigasi Kapal, penggunaan bahan bakar dan pengukuran lintasan tempuh, Sistem informasi dan automasi diatas kapal meliputi digitalisasi dan modernisasi teknologi. Mal