JAKARTA, PelitaJabar– Hermawan Kartajaya bersama Philip Kotler dan Iwan Setiawan kembali merilis buku Marketing 5.0: Technology for Humanity, diluncurkan pada Februari 2021 lalu. Demikian halnya dengan buku Marketing 3.0 dan 4.0 mendunia dengan terjemahan lebih dari 20 bahasa.
Tidak tanggung-tanggung, setelah rilis enam bulan, Marketing 5.0 terpilih menjadi salah satu dari 30 buku Marketing terbaik versi Soundview hasil dari penilaian bersama ribuan buku bisnis lainnya. Sampai saat ini, Marketing 5.0 telah resmi diterjemahkan ke 15 bahasa pada edisi nasional.
Hermawan Kartajaya, Excutive Chairman & Founder MarkPlus, Inc. mengisahkan, latar belakang buku pertama dari seri Marketing X.0. yaitu Marketing 3.0. terinspirasi dari kisah Nabi Muhammad yang menjadi enterprenur semasa hidupnya, terkhusus dari sudut pandang human spirit.
‘Buku ini bicara soal human spirit, sampai akhirnya Profesor Kotler meresmikan museum Marketing 3.0. Mungkin satu-satunya museum marketing di dunia. 4 tahun lalu pada 2017 Marketing 4.0. dirilis, moving to digital. Kita baru menulis soal digital di kala itu, sekarang 5.0. Technology for Humanity,’ paparnya.
Menurutnya, Teknologi bisa disalahgunakan tanpa dilatarbelakangi kejujuran. Di internasional orang sedang tergila-gila dengan digital, tapi kami tidak menggaungkan itu. Melainkan bagaimana digital marketing diseimbangkan dengan human spirit, termasuk kejujuran.
Iwan Setiawan, CEO MarkPlus, Inc yang juga menjadi penulis buku Marketing 5.0 menuturkan, Marketing tidak hanya dilihat dalam aspek bisnis, tapi ada aspek antropolog yang tertuang pada Marketing 5.0.
Iwan lantas mengulas lima instrumen penting yang dibahas pada buku ini.
Ada lima key elements, ada data driven, predictive, contextual, agile, dan augmented marketing. Di marketing 5.0. semua keputusan bisnis berdasar pada data.
‘Kemudian masuk ke predictive, menganalisa profil konsumen seperti apa yang memiliki peluang besar untuk membeli produk kita. Kemudian contextual, begitu mengerti profil kustomer seperti apa, kita bisa personalize agar secara momentum tepat. Elemen keempat yaitu augmented dan yang terakhir agility,’ paparnya.
Editor Soundview menilai, Marketing 5.0 memberikan cara pandang yang cukup unik terkait integrasi evolusi model teknologi dan bisnis. ***