BANDUNG, PelitaJabar – Sebagai cabang olahraga yang baru dipertandingkan di Pekan Paralympik.Nasional (Peparnas) XVII Sumut-Aceh 2024, anggar pasti meraba-raba dalam berbagai persiapan.
Tidak seperti cabang olahraga lainnya, tinggal panggil atlet, alat sudah tersedia lalu latihan dan pasang target karena sudah ketahuan rival dan kekuatan lawan.
Kalau anggar.?
“Anggar cabang olahraga baru di Peparnas. Jadi kita memulainya benar-benar dari nol. Termasuk mencari atletnya,” kata manejer tim anggar Peparnas Jabar Haris Munandar kepada PJ Kamis 5 Oktober 2023.
Karena ini cabor baru, maka dirinya dengan team masih mempelajari, mengevaluasi dan memetakan kekuatan anak-anak asuhannya.
Selama menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) sejak Agustus lalu, perkembangan atlet sebut Kang Moris begitu manejer anggar ini biasa dipanggil, lebih ke pengembangan kondisi fisik dasar, pengenalan jenis senjata/alat serta aturan-aturan dalam permainan anggar.
Termasuk juga latihan teknik-tehnik dasar anggar.
“Perkembangan teknik sementara masih mengembangkan teknik menyerang, bertahan, tusukan dasar, teknik elakan, dan teknik tangkisan. Itu pondasi saat ini yang diberikan kepada para atlet,” jelas Kang Morris.
Untuk perkembangan fisik kata dia dari hasil tes yang dilakukan Tim NPCI Jabar beberapa waktu lalu, untuk sejumlah komponen fisik yang dibutuhkan cabor anggar, rata-rata atlet menunjukan hasil yang baik.
“Alhamdulillah untuk fisik dan stamina atlet bagus. Saya sangat bangga pada anak-anak. Artinya dari sisi ini, mereka benar-benar memperlihatkan kesiapannya”, ucap Sekretaris Umum NPC Kabupaten Kuningan ini.
Tidak seperti cabang olahraga pada umumnya, anggar sebagai pendatang baru tentu banyak mengalami berbagai kendala.
Tapi bukan Kang Moris namnaya jika tidak bisa menyekesaikan petdoalan yang djhadapi cabang olahraga hanya manejernya dipercayakan kepadanya.
“Kendala latihan saat ini pasti ada saja Kang. Satu diantaranya keterbatasan kursi roda untuk melaksanakan simulasi permainan anggar. Karena ini khusus,” kata Kang Moris.
Kendala lainnya papar Kang Moris, karena jarangnya tempat latihan maka Jabar belum memiliki tempat latihan yang akses disabilitas. Juga belum memilikinya kursi roda khusus anggar.
Namun semua itu kata dia tidak menjadi hambatan para anggar, pelatih dan oficial. Semua selalu semangat dan kompak dalam mengatasi semua permasalahan.
Tidak ada hal sulit yang tidak bisa diselesaikan. Dirinya terus mencari ide untuk mendapatkan solusi atau jalan keluarnya.
“Kami pun tidak perlu terlalu kuatir. Pimpinan NPCI Jabar cukup responsif ketika ada kebutuhan-kebutuhan latihan para atlet yang harus disiapkan. Selama ini NPCI Jabar sangat baik dalam memfasilitasi kebutuhan latihan anak-anak atlet,” sebut Kang Moris.
Para anggar mempertandingkan 3 kategori (A,B,C) dengan 3 jenis senjata yaitu floret, degen dan sabel (putra-Putri). Dikatakannya komposisi atlet saat ini terdiri dari 3 orang atlet putra dan 3 orang atlet putri.
Ditanya soal rival yang akan dihadapi di Peparnas nanti Kang Moris tidak begitu tertarik untuk menjawab secara serius.
“Anggar merupakan cabang olahraga baru di Peparnas. Jadi agak sulit untuk memetakan kekuatan lawan. Tetapi jika mengacu kepada data keikutsertaan, kemungkinan saya lihat Jawa Tengah cukup kuat di olahraga ini. Mengingat mayoritas atlet pada Asian Para Games 2018 lalu merupakan atlet Jateng,” jawab Kang Moris.
Lalu target Jabar.?
“Insya Allah mohon doanya. Anak-anak akan tampil “fight” di Peparnas nanti. Saya melihat peluang untuk medali emas cukup terbuka. Mudah-mudahan saja, kita pulang dari Peparnas nanti dengan kepala tegak dan rasa bangga dengan medali emas. Insya Allah, doakan saja,” pinta Moris. Joel