Petugas POPT Garut Minta Jadi ASN

- Penulis

Rabu, 15 Juni 2022 - 07:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

GARUT, PelitaJabar– Petugas Pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) Kabupaten berharap bisa diakomodir menjadi ASN (aparatur sipil negara).

Harapan itu menyusul wacana pemerintah pusat untuk menghapus tenaga honorer.

Dimas Sopyan Putra, tenaga harian lepas (THL) POPT Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut mengatakan, dengan wacana penghapusan tenaga honorer, menjadi ancaman serius pada ketahanan pangan nasional.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pasalnya banyak petugas POPT yang terancam kehilangan pekerjaan jika kebijakan tersebut diterapkan.

Sementara di sisi lain, keberadaan petugas POPT dalam menjaga ketahanan pangan sangat penting.

‘Dengan kondisi saat ini saja, keberadaan petugas POPT masih kurang,’ katanya kepada PJ Rabu 15 Juni 2022.

Di Jawa Barat misalnya, pada tahun 2022 ini tercatat masih kekurangan sekitar 110 orang.

Namun jika wacana penghapusan honorer dilakukan maka Jawa Barat akan kekurangan sekitar 557 petugas POPT.

‘Karena petugas POPT di Jawa Barat yang sudah berstatus ASN baru 70 orang,’ ujar Dimas.

Parahnya lagi, jika wacana penghapusan honorer ini jadi dilakukan, maka Kabupaten Garut hanya memiliki 5 petugas POPT untuk mengcover 42 kecamatan.

“‘Tentu ini sangat tidak ideal,’ tambah  Dimas.

Dia berharap, sejarah kelam Indonesia tidak terulang kembali seperti tahun 80an lalu.

Dimana Indonesia pernah diserang oleh hama wereng batang cokelat dan merusak padi secara nasional.

Padahal kata Dimas, waktu itu Indonesia baru saja meraih prestasi di sektor pertanian, berhasil swasembada beras.

Namun dengan serangan hama wereng batang cokelat, akhirnya swasembada beras gagal dan hingga sekarang tidak diraih kembali.

Waktu itu, Pemerintah Orde baru mencetuskan petugas khusus yang fokus menangani kebencanaan pada pangan akibat serangan hama dan perubahan iklim, sehingga lahirlah POPT.

Melihat sejarah tersebut, negara tidak bisa melupakan jasa-jasa petugas POPT yang selama ini telah berjuang demi bangsa.

‘Jangan sampai sejarah kelam terulang kembali,’ pungkasnya. Den

Komentari

Berita Terkait

Dadan Nugraha Sebut BK DPRD Garut Berpotensi Langgar UU
AKSI, Grebeg Sahur Hingga Kisah Nyata Ramadan Hadir di INDOSIAR
Banjir, Farhan Minta Dishub Siaga Jalur Distribusi Pangan
Ratusan Takjil PWI Tersalurkan ditengah Hujan Badai
20 Persen Pelajar Bandung Alami Stres, Tenaga Psikolog ditambah
XL Axiata Salurkan Bantuan Bencana Alam di Berbagai Daerah
Soal Sampah, Pemkot Libatkan KSM & Akademisi
KAI Ngasih Diskon Tiket Lebaran Hingga 25 Persen, Cek Ketentuannya

Berita Terkait

Minggu, 9 Maret 2025 - 06:10 WIB

Dadan Nugraha Sebut BK DPRD Garut Berpotensi Langgar UU

Minggu, 9 Maret 2025 - 05:51 WIB

AKSI, Grebeg Sahur Hingga Kisah Nyata Ramadan Hadir di INDOSIAR

Minggu, 9 Maret 2025 - 05:33 WIB

Banjir, Farhan Minta Dishub Siaga Jalur Distribusi Pangan

Sabtu, 8 Maret 2025 - 06:43 WIB

Ratusan Takjil PWI Tersalurkan ditengah Hujan Badai

Sabtu, 8 Maret 2025 - 06:03 WIB

20 Persen Pelajar Bandung Alami Stres, Tenaga Psikolog ditambah

Berita Terbaru

DAERAH

Dadan Nugraha Sebut BK DPRD Garut Berpotensi Langgar UU

Minggu, 9 Mar 2025 - 06:10 WIB

FEATURED

Banjir, Farhan Minta Dishub Siaga Jalur Distribusi Pangan

Minggu, 9 Mar 2025 - 05:33 WIB

FEATURED

Ratusan Takjil PWI Tersalurkan ditengah Hujan Badai

Sabtu, 8 Mar 2025 - 06:43 WIB