Bandung, PelitaJabar – Persiapan para atlet Jawa Barat menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020 di Papua terus dikebut.
Porsi latihan yang semakin ditingkatkan tak jarang membuat beberapa atlet didera berbagai cedera sehingga bidang fisioerapi menjadi salah satu sasaran yang menjadi “kunjungan” para atlet tersebut.
“Waduh sudah tidak tertampung pak, saya saja kewalahan menangani banyaknya atlet yang datang ke sini untuk di terapis,” kata Riska Isvanto Apriarso.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Riska tenaga fisioterspi KONI Jabar ini mengatakan, rata-rata atlet yang datang minta dilihat cedera yang diderita saat menjalani latihan.
‘Keluhan para atlet biasanya sprain ankle, tendinitis, sprain ligamen, strain otot, tightness muscle dan masih banyak jenis cedera lainnya,”jelas Riska.
Pemuda yang dikenal ramah ini mengungkapkan beberapa kendala dihadapinya.
“Kalau kendala tentu ada. Kita kekurangan alat dan personil terapis. Jumlah atlet untuk PON saja ribuan. Jadi mana mungkin dapat tertangani semuanya,” ucap Riska.
Sebenarnya ada program yang bagus, untuk melakukan screening atlet di tiap cabor agar atlet tidak cedera.
“Semacam mini workshop untuk atlet dan pelatih harus seperti apa pertolongan pertama jika terjadi cedera. Karena kebanyakan atlet dan pelatih mungkin belum mengetahui hal tersebut,” tambahnya.
Dirinya berharap untuk Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) di Jabar sekarang di tiap cabor harus ada fisioterapinya.
Manejer tim PON Cabang biliar Zaiman menjelaskan, para atletnya sangat terbantu ditangani Riska.
“Atlet saya terbantu begitu mendapat penanganan fisioterapi dari Kang Riska. cocok, cuma sayang hanya seorang diri, kelihatannya kelelahan menangani para atlet,” pungkas Zaiman. Joel