SEMULA hanya konsen pada tugas sebagai Ketua Umum NPCI Jawa Barat dan anggota DPRD di Kabupaten Ciamis. Tidak lebih dari itu.
Sosok Supriatna Gumilar yang dikenal cepat berbaur dengan siapa pun ini, lebih serius berfikir demi persiapan dan kelangsungan pesta olahraga disabilitas se-Jawa Barat Pekan Paralympik Daerah (Peparda) November tahun 2022.
Namun ternyata negara masih membutuhkan tenaganya mewakili Indonesia di Asean Para Games XI tahun 2022 di Solo.
‘Tidak sedikit pun terfikir bagi saya untuk kembali mewakili Indonesia di kancah olahraga Internasional ini, tidak. Terakhir Asean Para Games di Malaysia tahun 2018, setelah itu saya hanya ingin ada generasi berikutnya yang menggantikan saya,’ papar Supriatna Gumilar saat berbincang dengan PJ Rabu 9 Agustus 2022.
Begitu ada panggilan dari NPC Indonesia, dirinya sempat tidak percaya. Kok..?
‘Saya memang sudah menyatakan akan konsen pada organisasi dan anggota dewan. Tapi begitu diminta kembali mewakili Indonesia di kancah Asean Para Games, saya tidak bisa menolak. Karena ini demi nama bangsa dan negara. Demi merah putih. Jadi..? Ya, saya katakan saya siap. Terimakasih Pak Seni Marbun Presiden NPC Pusat atas kepercayaannya,’ ujarnya.
Ada waktu 3 bulan sebelum pembukaan Asean Para Games di Solo, dimanfaatkan untuk berlatih. Hanya saja karena kesibukan dengan pekerjaan, baru hanya 2 minggu persiapan dirinya yang sangat serius.
‘Pasang target 2 emas dan fokus berlatih. Itu yang ada di benak saya. Alhamdulillah, target itu terwujud. Dua medali emas dari nomor ganda dan beregu berhasil saya sumbangkan untuk negara tercinta ini. Nyaris tidak ada kendala, walau lawan-lawan yang dihadapi cukup memberikan perlawanan,’ jelas Supriatna.
Tak banyak yang tahu jika Ketua NPCI Jabar yang banyak membawa perubahan dan kemajuan bagi organisasi olahraga prestasi disabilitas ini, jika penampilannya di event sekelas Asia Tenggara itu tidak hanya mengejar pretasi dengan merebut medali emas.
Jauh dibalik itu ternyata politisi PAN ini, memiliki target yang sangat mulia.
‘Sebenarnya untuk target medali sih tidak begitu ambisi. Karena kekuatan lawan-lawan yang akan saya hadapi sudah dapat dibaca. Terakhir pernah ketemu di event yang sama tahun 2018 di Malaysia,’ akunya.
Hanya saja, yang menjadi tujuan dirinya untuk tampil di Asean Para Games adalah sebagai “sumbu motivasi” bagi atlet-atlet muda lainnya dan bakal calon atlet yang akan muncul. Tak ada maksud lain.
‘Semoga saja tujuan saya ini berhasil. Berhasil menciptakan generasi atlet berprestasi selanjutnya menggantikan saya,’ harapnya.
Saat ini Supriatna merasa bangga atas perkembangan NPCI di Jawa Barat. Karena NPC Kabupaten dan Kota sudah mendapat perhatian dari pemerintahnya masing-masing, khususnya bantuan dana.
‘Dulu saya masih ingat, ada NPC di daerah yang sangat minim bantuan dananya. Saya pernah dengar ada yang hanya puluhan juta. Ngeri juga dengarnya. Bagaimana dengan dana minim dapat membangun prestasi olahraga,’ ingat Supriatna.
Namun, seiring berjalannya waktu, berkat usaha maksimal, dia bersama-sama pengurus lainnya melakukan safari ke daerah-daerah. Tentu saja dengan tujuan lebih memperkenalkan NPC yang sarat muatan prestasi olahraga.
‘Alhamdulillah, sekarang pimpinan pemerintahan di Kabupaten dan Kota memberikan dukungan dan respon positif pada NPCI. Nilai bantuan tidak lagi berada di angka puluhan juta, tapi sudah di kasta yang sangat baik. Mulai dari ratusan juta hingga puluhan milyar. Subhanallah, saya sangat puas dan bangga, sekarang NPC duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan organisasi olahraga prestasi lainnya. Tak pernah dipandang sebelah mata, baik oleh pemerintahan pusat, provinsi apalagi pemerintahan Kota dan Kabupaten,’ tutur Supriatna.
Ditambah hadirnya istri Gubernur Ridwan Kamil, Bunda Cinta sebagai ibu asuhnya NPCI Jawa Barat, semakin membuat langkah jajaran pengurus dan atlet menjadi adem.
‘Ada seorang ibu yang siap membela jika ada yang mengganggu dan anaknya tersakiti (keluarga NPCI Jabar, red),’ ungkapnya.
Tidak hanya di tatar pemerintahan, seperti Walikota, Bupati dan Gubernur, Supriatna pun mengembangkan sayap dengan memperkenalkan NPC pada kepolisian, TNI dan keluarga besar Kejaksaan.
Mulai dari Kapolda, Panglima Daerah, Kasad dan bahkan Panglima TNI sekali pun. Semua sudah menjadi keluarga besar dan menjadi bagian dari NPCI.
‘Saya sangat bersyukur, NPC sudah masuk dan diterima di semua kalangan. Sebuah kebanggaan yang tak dapat dinilai dengan apa pun,’ tuturnya lagi.
Di akhir perbincangan, Supriatna memohon doa karena sebuah tugas mulia kembali dipercayakan kepadanya di jalur olahraga tenismeja klasifikasi TT.9.
Sukses dengan dua medali yang berhasil direbutnya, September bulan depan Supriatna akan mengikuti event Internasional “Yunani Open”. Yunani Open adalah bagian dari event yang wajib diikuti guna mengumpulkan poin.
Jika hasilnya bagus dan poinnya memenuhi standar, saya akan menuju ke Olimpiade di Perancis 2024. Mohon doanya aja,’ pintanya.
Selamat Kang Supri. Semoga lancar dan sukses serta kembali menjadi motivator bagi atlet-atlet muda lainnya. Joelkarnain