BANDUNG, PelitaJabar – Jangan ada kata malas dan menyerah. Dalam latihan dibuhtukan kebulalatan tekad melawan dua sifat itu. Para atlet harus mempersiapkan diri agar memperoleh hasil maksimal.
“Atlet harus mampu “membunuh” rasa malas dan menyerah. Latihan serius, bayangkan bahwa latihan yang dilakukan dengan keringat ini suatu saat hasil terbaiknya akan dipersembahkan untuk.orang tua kita,” tegas Ketua NPCI Jawa Barat Supriatna Gumilar Rabu (11/03/2020).
Saat ini, dirinya masih melihat semangat para atlet NPCI dalam latihan begitu bergelora. Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) yang dilakukan beberapa bulan ini, dinilai efektif dan dijalani dengan disiplin oleh para atlet.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dibawah pengawasan para manejer dan pelatih yang ditunjuk di setiap cabang olahraga diyakini pria yang akrab disapa Kang Supri ini, menjalani latihan sesuai program dan porprosional.
Motivasi atlet harus membunuh rasa malas dan menyerah itu disampaikan Kang Supri mengingat masih lamanya perjalanan Pelatda Peparnas Papua. Sehingga dikuatirkan atlet mulai malas dan menyerah berlatih.
“Saya sudah memberi kepercayaan kepada penaggungjawab Pelatda manejer dan pelatih tiap Cabang Olahraga. Bahkan kita juga membentuk tim pengawas Satuan Tugas (Satgas) Pelatda Peparnas Jabar. Jadi saya tidak mau dengar lagi ada keluhan dan masalah yang muncul dan tak terselesaikan. Manejer dan pelatih harus dapat menyelesaikannya. Jadi kalau ada apa-apa tidak harus langsung ke saya,” ucapnya.
Jika penanggungjawab Pelatda, manejer dan pelatih tidak bisa menyelesaikan persoalan di cabor, Kang Supri berjanji akan mengambil langkah tegas.
“Bahasa Jerman na mah semua kudu On The Track. Semua harus berjalan pada rel masing-masing. Kalau semua berjalan sesuai fungsinya, akan muncul suasana harmonis dalam setiap Cabor,” pungkas peraih medali emas di Peparnas 2016 dan Asean Paragames Kualalumpur 2017 cabor tenismeja. Joel