BANDUNG, PelitaJabar – Keberhasilan Koharmatau dan Depo Jajaran memperbaiki alat Human Centrifuge (HC), mendapat apresiasi Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna, S.E., M.M.
Atas Inovasi Koharmatau dan Depo jajaran mengeluarkan Sertifikasi untuk difungsikan kembali Jum’at, (21/02/20) di Lakespra Saryanto.
Human Centrifuge (HC) merupakan alat yang digunakan untuk menguji kemampuan para penerbang TNI Angkatan Udara, khususnya pesawat tempur, dalam menerima gaya G pada saat melakukan manuever.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama alat Human Centrifuge rusak dalam menjaga dan mempertahankan kesiapan para penerbang tempur TNI Angkatan Udara, bekerja sama dengan negara-negara seperti Belanda, Korea, Amerika dan singapura, dan biaya yang harus disiapkan tidak sedikit”. Jelas Kasau melalui siaran pers yang diterima PJ.Com Senin (24/02/2020).
Sejak 2007, HC mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan selama 12 tahun. Beberapa negara menawarkan perbaikan, namun biayanya sangat mahal berkisar Rp 120 miliar. Sementara, dikerjakan Koharmatau dan Depohar jajaran, hanya membutuhkan Rp 4 miliar.
Kasau bercerita, pada tahun 2018 dia memerintahkan Komandan Koharmatau untuk memperbaiki Human Centrifuge. Lantas Dankoharmatau membentuk tim Bantuan Pemeliharaan Lapangan (Banharlap) bersama Depohar 10, 20, 40, 50 dan 70. Satuan dibantu tenaga ahli dari ITB.
Melalui tangan trampil dan inovasi putra-putra terbaik Kohaharmatau dan Depohar 10, 20, 40, 50, dan 70, dari hasil pelaksaan perbaikan yang diikuti serangkaian uji fungsi hasil perbaikan, dapat dinyatakan kondisi Human Cantrifuge di Lakespra Saryanto laik pakai sebagai alat uji.
“Dengan berfungsinya kembali HC, jelas TNI AU sangat bangga dan puas atas hasil kerja Koharmatau dan jajaran, karena telah dapat menghilangkan ketergantungan dengan negara lain, serta menghemat anggaran,” papar Kasau.
Sementara Dankoharmatau Marsekal Muda TNI Dento Priyono, menjelaskan perbaikan HC dimulai 11 Desember 2018 sampai Februari 2019, selama satu tahun dengan hasil sangat baik.
Menurut jendreal bintang dua ini, pada awal perbaikan, tidak langsung berhasil, namun melalui proses panjang, tahapan, kajian secara mendalam dan evaluasi berkesinambungan.
“Setelah melalui serangkaian pengujian terhadap seluruh komponen dan sistem, layak untuk digunakan sehingga pada Jum’at, (21/02/20) di Lakespra Saryanto, Kasau memberikan surat keterangan resmi berupa Sertifikasi, sebagai bukti HC dapat digunakan secara resmi,” pungkasnya. Mal