BANDUNG, PelitaJabar – Era digital, telah muncul karakter baru media digital. Bahkan, tak sedikit masyarakat yang ikut berkontribusi sebagai “jurnalis’. Hal ini banyak ditemui di media online, yang menyediakan ruang bagi warga untuk menulis, biasa disebut Citizen Jurnalism.
Karena itu, biasanya suatu media online, akan memprioritaskan berita yang unik dan menarik, karena banyak dicari para netizen.
Teori gatekeeping mengatakan, berita diseleksi dan ditentukan tim redaksi sebelum ditayangkan, tidak berlaku dalam media digital. Dan berubah menjadi gatekeeping digital, online, virtual, karena interaktivitas audiens membuat audien berpartisipasi sebagai penjaga gerbang sekunder di Internet.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Media digital dan media sosial memungkinkan audiens untuk berpartisipasi dalam dialog, berinteraksi langsung dengan bisnis, institusi, dan pembuat berita. (Shoemaker & Vos, 2009),” jelas Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus, di seminar online Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Medan Area, dengan tajuk tajuk “Semiloka Rekontruksi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” Selasa (02/03/2021),
Dikatakan, dalam menulis judul di media digital ditentukan oleh Google dengan sistem clicbait yaitu istilah untuk judul berita yang dibuat untuk menggoda pembaca, menggunakan bahasa provokatif dan menarik perhatian.
“Judul adalah elemen yang paling pertama dibaca netizen di hasil pencarian, maka dengan mengoptimasi judul jumlah klik bisa bertambah. klik tidak melalui konten berkualitas, melalui tajuk utama halaman depan yang menarik, provokatif, dan sensasional yang bertujuan mengeksploitasi keingintahuan pengguna,” tandasnya.
Jurnalis menggunakan media sosial sebagai alat pengumpul informasi, memeriksa berita media lain, mendapatkan berita terkini, mewawancari narasumber, memvalidasi informasi, dan menyebarkan pemberitaan yang dapat dipertanggungjawabkan.
“Trending topics media sosial dapat memiliki pengaruh signifikan dalam memproduksi informasi yang mempengaruhi agenda publik. Media menggunakannya, agar tidak tertinggal informasi yang sedang diperbincangan para nitizen,” pungkasnya.
Hadir Hermansyah, SE (Ketua SMSI Sumut), Drs. H. Sofyan Harahap (Wakil Penanggung Jawab Harian Waspada), Jimmi A.A., S.Ps. CHRP, CHRM (Manager Komunikasi PT. PLN Persero, UIW Sumatera Utara), Syaiful Anwar Lubis (Ketua IJTI Sumut dan Praktisi Jurnalis Televisi), Fakhrur Rozi (Dewan Redaksi Kaldera.id/Dosen UINSU), serta pakar media lainnya. Rls