Kunjungi Bayi Harganas di RSUD Lembang Wihaji Beri “Kadedeuh”

- Penulis

Senin, 30 Juni 2025 - 09:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG, PelitaJabar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji memberikan kejutan bagi dua pasangan keluarga yang melahirkan tepat di Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni.

“Disini stunting dan pernikahan dini agak lumayan tinggi ya sekitar 30 persen. Salah satu sebab menurut para dokter disini kalau pernikahan dini itu memungkinkan 90 persen stunting. Karena itu harapan kita dengan adanya gerakan orangtua asuh cegah stunting dan juga program MBG, ada beberapa orangtua asuh yang saya bawa kesini,” beber Wihaji saat menyambangi RSUD Lembang, Kabupaten Bandung Barat Minggu 29 Juni 2025.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam kunjungannya tersebut, Wihaji menyerahkan “kadedeuh” dan hampers bagi bagi kedua keluarga tersebut.

“Sebelumnya kita juga mengunjungi salah satu keluarga di daerah KBB Lembang, kita berikan sedikit buah tangan untuk keluarga yang melahirkan di Harganas, sekaligus kita sosialisasikan program KB, sehingga diharapkan angka stunting di KBB bisa turun hingga 18 persen,” tambah pak Menteri yang didampingi Kaper BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi.

Sementara Direktur RSUD Lembang dr. Hj. Lia M Sukandar M.Kes. menyambut gembira kunjungan Menteri Kemendukbangga.

KETERANGAN : Mendukbangga Wihaji didampingi Direktur RSUD Hj Lia Sukandar (kanan) dan Kaper BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi (kiri) memberikan keterangan terkait kunjungannya ke RSUD Lembang, KBB Minggu 29 Juni 2025. PJ/Ma

“Alhamdulillah, kami sangat senang menerima kehadiran bapak menteri. Yang berobat disini setiap hari sekitar 200 orang, termasuk dari Subang dan Kota Bandung,” ucap Hj. Lia.

Semoga RSUD Lembang ada pengembangan kawasan, karena sarana dan prasarana kurang memadai.

“Kami punya dokter spesialis jantung 2 orang, tapi karena keterbatasan gedung jadi terbatas, kalau besar disini bisa dilakukan operasi jantung dan cuci darah juga,” pungkasnya.

Dua keluarga tersebut adalah Ny.santika dan Hendra serta nyonya Raisya dan Nurwanda Danang Pangestu. ***

 

Komentari

Berita Terkait

Didukung Dana Hibah, PKM 2025 USB YPKP Kembangkan SIM di Cibeunying Kidul
Miris! Banyak SPPG di Garut Tak Bersertifikat Laik Higiene, Pemerintah Diam Saja?
JATAM Ukir Sejarah Kedaulatan Pangan
One Ride 2025, Komunitas Royal Enfield Bagikan Helm Gratis untuk Ojol
Komisi I Minta Pemkot Bandung Perhatikan Infrastruktur Jalan
Pasar Al-Mahirah Banda Aceh Pembuka FPR 2025
BRI Peduli Bantu Ambulance untuk Dian Ar-Rokhmat Kuningan
Imbas Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung Kehilangan Ratusan Ribu Wisatawan

Berita Terkait

Selasa, 23 September 2025 - 16:20 WIB

Didukung Dana Hibah, PKM 2025 USB YPKP Kembangkan SIM di Cibeunying Kidul

Selasa, 23 September 2025 - 14:52 WIB

Miris! Banyak SPPG di Garut Tak Bersertifikat Laik Higiene, Pemerintah Diam Saja?

Senin, 22 September 2025 - 21:07 WIB

JATAM Ukir Sejarah Kedaulatan Pangan

Senin, 22 September 2025 - 18:59 WIB

One Ride 2025, Komunitas Royal Enfield Bagikan Helm Gratis untuk Ojol

Senin, 22 September 2025 - 18:35 WIB

Komisi I Minta Pemkot Bandung Perhatikan Infrastruktur Jalan

Berita Terbaru

FEATURED

JATAM Ukir Sejarah Kedaulatan Pangan

Senin, 22 Sep 2025 - 21:07 WIB

RDP : Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung Erick Darmajaya Pimpin RDP Bersama OPD Pemkot Bandung, Senin, 22 September 2025

FEATURED

Komisi I Minta Pemkot Bandung Perhatikan Infrastruktur Jalan

Senin, 22 Sep 2025 - 18:35 WIB