BANDUNG, PelitaJabar – Andy K.R Garna resmi terpilih sebagai Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Soft Tennis Indonesia (PESTI) Jawa Barat periode 2025–2030.

Direktur Utama PT. Central Asesmen Indonesia ini menggantikan Bambang Haryono dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) di lantai III KONI Jawa Barat, Senin 10 November 2025.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya akan meneruskan program yang baik-baik yang telah dilakukan pengurus terdahulu. Namun yang jelas saya pun punya visi dan misi yang harus dijalankan ke depan,” kata Andy saat dihubungi PJ Selasa malam 11 November 2025.
Visi yang akan dijalankan adalah mewujudkan Pengprov Pesti yang profesional, inklusif dan berprestasi melalui tata kelola yang baik, pengembangan organisasi berjenjang, serta betkelanjutan untuk melahirkan atlet unggul dalam ekosistim olahraga soft tenis yang sehat.
“Kalau misi saya adalah pembentukan dan penguatan Pengcab, perluasan basis partisipasi, akselerasi pembinaan prestasi, pemenuhan sarana dan prasarana, kolaborasi, pengelolaan keuangan akuntabel dan transparan serta perbaikan tata kelola,” papar Andy.
Ada yang menarik dari Konsultan Ditregident Korlantas POLRI ini. Yaitu dalam kepemimpinannya di Pengprov Pesti Jabar akan melakukan perubahan.
“Perubahan utama akan berfokus pada sistematisasi pembinaan dan modernisasi tata kelola. Dari sisi Sistem pembinaan adalah mengimplementasikan Program Latihan Jangka Panjang (PLJP) 4 tahunan yang terukur dan berbasis Sport Science,” jelas Andy.
Dampak yang di harapkan katanya adalah peningkatan performa atlet yang konsisten, mengurangi cedera, dan memaksimalkan “peak performance” saat multi-event.
Dalam tata kelola Pengcab, tim ahli bidang TIK Satgas Percepatan Penanganan Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum ini akan menerapkan sistem pelaporan dan evaluasi kinerja Pengcab Kabupaten dan Kota yang terintegrasi dan rutin.
“Diharapkan adalah pemerataan kualitas pembinaan, memastikan regenerasi atlet berjalan optimal, dan mencegah atlet terbaik Jabar pindah ke Provinsi lain. Itu ya,” ujarnya.
Selain itu dirinya juga akan melakukan infrastruktur data. Artinya akan membangun database atlet berbasis digital (Kartu Atlet Digital).
Mencakup rekam jejak, ranking provinsi, dan data Sport Science (fisik, gizi, psikologi).
Dengan berjalannya program ini tentunya akan berdampak pada proses pemetaan, seleksi, dan monitoring atlet potensial secara objektif dan transparan.
“Mengingat Babak Kualifikasi (BK) Porprov adalah pintu gerbang menuju Porprov Jabar, maka program terdekat haruslah akselerasi kesiapan atlet dan Pengcab,” ucap Andy.
Dia akan meng-audit kesiapan Pengcab Pengcab dalam waktu dekat.
“Tim Binpres PESTI Jabar akan turun ke Pengcab-Pengcab nantinya. Semua untuk meng-audit kesiapan administratif, atlet, dan sarana latihan mereka menjelang BK,” tambahnya.
Bahkan dirinya berjanji akan ada penyelenggaraan Pra-BK (Kejurda Tertutup).
Menggelar Kejuaraan Daerah (Kejurda) secara terbatas sebagai simulasi BK Porprov.
“Tujuannya adalah untuk menguji kesiapan Wasit dan Juri, tim panitia, serta memastikan semua Pengcab memahami regulasi terbaru dari PP PESTI dan KONI Jabar.”
“Sosialisasi dan regulasi untuk memastikan semua Pengcab memiliki pemahaman yang seragam dan mutakhir mengenai regulasi BK Porprov. Terutama terkait batasan usia, mutasi atlet, dan kuota pertandingan,” pungkas Andy.
Musprov dihadiri Sekretaris Umum KONI Jabar Gianto Hartono, SE. Joel









